SAMARINDA
Telur Lokal Dioplos Produk Luar, Identitas Peternak Samarinda Terancam Hilang

Identitas peternak ayam petelur Samarinda terancam hilang. Lantaran adanya pengoplosan telur lokal dengan telur dari luar daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Samarinda melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Maskuri dalam Gelar Pangan Produk Peternakan dari Samarinda, Sabtu (12/11/2022) di Halaman Museum Taman Samarendah.
Dalam Gelar Pangan ini beragam bahan pokok dijual dengan harga murah. Mulai dari beras, telur, daging ayam, hingga produk UMKM.
Kata Maskuri, kegiatan ini merupakan salah satu program mereka. Yang terbaru akan menyalurkan telur dan ayam segar lokal yang akan disebar ke-26 kelurahan di Samarinda.
“Salah satu program DKPP yaitu menyalurkan telur dan ayam segar produksi lokal. Kami menyiapkan sekira tiga ribu piring dan seribu tujuh ratus ayam segar. Dan akan kami kirim sesuai pesanana hingga 20 Desember,” jelasnya.
Disampaikan, peran aktif semua sektor untuk menekan angka inflasi merupakan salah satu tujuan utama. Sama halnya dengan DKPP. Melalui Gelar Pangan, masyarakat diharapkan tetap tenang.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Jangan sampai masyarakat dipermainkan oleh oknum pedagang saat harga sembako dipasaran melonjak. DKPP siap melayani masyarakat dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
“Untuk telur kami tetapkan Rp48 ribu per piring, dan ayam lokal Rp45 ribu per ekor untuk berat 1,4 – 1,6 kilogram. Harga tersebut akan terus tetap sama hingga 20 Desember. Jadi untuk masyarakat yang akan merayakan Natal jangan sampai panik,” sambungnya.
Lebih lanjut dibeberkan Maskuri, di Samarinda ada sekira 17 peternakan ayam yang masih eksis sampai saat ini. Tetapi seiring perkembangan waktu, mereka sulit menembus mekanisme pasar. Menjadi catatan juga bahwa telur-telur lokal kadang dioplos dengan telur yang datang dari luar Samarinda.
“Jadi identitas peternak lokal kita bisa hilang. Kalau 17 peternakan ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Kadang juga telur lokal dioplos dengan telur yang datang dari luar. Masyarakat juga tidak tahu mana telur lokal, mana telur luar, semua sama,” sebut Maskuri.
“Padahal kalau beli telur lokal, kualitasnya terjamin dan pasti segar,” pungkasnya. (*/sgt)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Naik, Petani Sambut dengan Optimisme
-
OLAHRAGA3 hari ago
Tambah Poin di Aragon, Arai Agaska Targetkan Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Ratusan Warga Padati Bulbak PKH, Dari Expo Peternakan hingga Aksi Minum Susu
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kaltim, Rudy Masud Tekankan Persatuan Bangsa
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Kopi Liberika Kaltim, Unik, Adaptif, dan Punya Potensi Pasar Global
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji: Ketahanan Pangan Kaltim Masih Semu, Harus Segera Mandiri