SEPUTAR KALTIM
YJI Kaltim Ajak Masyarakat Peduli Irama Jantung Lewat Edukasi “Don’t Miss a Beat”

Ratusan warga Samarinda memadati halaman Islamic Center pada Minggu, 09 November 2025 untuk memperingati HUT ke-44 YJI Kalimantan Timur. Dengan mengusung tema global “Don’t Miss a Beat”, kegiatan ini menjadi momentum mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengenali irama jantung dan mencegah gangguan aritmia sejak dini.
Ratusan peserta antusias mengikuti kegiatan edukatif bertema global “Don’t Miss a Beat” yang digelar Pengurus Daerah Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Kalimantan Timur di Halaman Islamic Center Samarinda, pada Minggu, 09 November 2025 pagi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 YJI, yang tahun ini difokuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga irama dan kesehatan jantung.
Edukasi Interaktif Bahas Aritmia, Gangguan Irama Jantung yang Sering Diabaikan
Acara yang diawali dengan Senam Jantung Sehat bersama itu juga menghadirkan sesi edukasi interaktif dan simulasi hidup dasar bersama dr. Muhammad Dedy Pratama, Sp.Jp., FIHA, Dokter Spesialis Jantung.
Dalam paparannya, dr. Dedy menjelaskan bahwa salah satu isu kesehatan jantung yang kini banyak menjadi perhatian adalah aritmia, yaitu gangguan irama jantung di mana detaknya menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat dari normal.
“Jantung adalah satu-satunya organ yang terus berdenyut tanpa henti. Ketika iramanya terganggu, hal itu dapat memengaruhi fungsi vital tubuh, bahkan berisiko menimbulkan gagal jantung atau pembengkakan,” jelas dr. Dedy.
Ia menegaskan, sesuai dengan tema global YJI tahun ini, “Don’t Miss a Beat”, masyarakat diimbau untuk mengenali irama jantungnya sendiri sebagai langkah awal menjaga kesehatan jantung.
Cara Sederhana Mengenali Irama Jantung Sendiri
Dalam sesi demonstrasi, dr. Dedy mengajarkan cara mudah memeriksa denyut nadi secara mandiri. Caranya, dengan menempelkan tiga jari pada pergelangan tangan sejajar ibu jari, lalu menghitung jumlah denyutan dalam satu menit.
“Denyut normal berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit. Bila melebihi 100 berarti jantung berdetak terlalu cepat, sedangkan di bawah 60 menunjukkan detak lambat. Jika iramanya tidak teratur, itu bisa menjadi tanda gangguan aritmia yang perlu dikonsultasikan ke dokter,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa gejala umum aritmia meliputi rasa berdebar, ketidaknyamanan di dada, atau detak jantung yang meloncat-loncat bahkan saat istirahat. Pada kondisi yang lebih berat, bisa muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, hingga kelemahan berlebihan.
Kenali Faktor Risiko dan Mulai Gaya Hidup Sehat Sejak Dini
Lebih lanjut, dr. Dedy mengingatkan bahwa penyakit jantung tidak terjadi secara mendadak, meski sering disebut sebagai penyebab kematian mendadak. Prosesnya berlangsung lama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang menumpuk dalam tubuh.
“Semakin banyak faktor risiko yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan mengalami penyakit jantung. Karena itu, penting bagi kita untuk mengenali dan mengendalikannya sejak dini,” ujarnya.
Beberapa faktor risiko utama penyakit jantung antara lain:
- Kebiasaan merokok
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Diabetes melitus
- Gaya hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi lemak dan garam, obesitas, serta kadar kolesterol tinggi
Dr. Dedy menutup sesinya dengan mengimbau masyarakat untuk segera melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat.
“Mulailah dari hal sederhana, seperti berhenti merokok, rutin berolahraga, makan seimbang, dan periksa jantung secara berkala. Jangan tunggu sampai terlambat,” tegasnya. (rey/pt/portalkaltim/sty)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Gubernur Harum Ajak Warga Kaltim Jadikan Menanam Pohon sebagai “Sedekah Oksigen”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-44 YJI Kaltim: Don’t Miss A Beat, Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Jantung Sejak Dini
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Sri Wahyuni: Kepemimpinan Digital Kunci Wujudkan Birokrasi Efisien dan Responsif
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
BI Kaltim Dorong Ekonomi Kreatif dan Inovasi Lewat Kaltim Paradise of The East x SummerFest 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
HUT ke-44, YJI Kaltim Ajak Masyarakat Jaga Jantung Sehat Lewat Senam Massal
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Gubernur Harum Ajak Masyarakat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dekranasda Kaltim Award 2025: Rayakan Kreativitas dan Kearifan Lokal Perajin Daerah