Connect with us

POLITIK

5 Alasan Isran Cocok Jadi Mentan Versi Budiman

Diterbitkan

pada

mentan
Isran Noor disebut layak menjadi Menteri Pertanian. (Dok)

Akademisi Unmul Budiman Choisah menilai Isran Noor memang layak menjadi Mentan. Berdasarkan 5 alasan ini.

Meski kabar pelantikan Isran Noor menjadi Menteri Pertanian hanyalah hoaks. Budiman menilai sosok mantan gubernur Kaltim itu sudah layak menjadi menteri pertama dari Kaltim.

Jabatan selaku Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia, adalah jabatan strategis untuk menduduki kursi yang ditinggalkan SYL itu. Sedikitnya, Budiman melihat ada 5 alasan kenapa Isran sudah layak jadi Mentan.

Jatah NasDem

Secara politis, Isran adalah nama yang ‘seksi’ untuk menjadi Mentan. Selain punya andil dalam kelancaran pemindahan IKN. Eks bupati Kutim itu juga kini sedang menakhodai NasDem Kaltim.

“Kita kan sama-sama paham bahwa Menteri Pertanian ini adalah jatahnya partai NasDem. Logikanya ketika NasDem bermasalah atau mundur otomatis yang harusnya menggantikan dari NasDem,” terangnya.

Pendidikan

Faktor kedua, yaitu latar belakang pendidikan Isran yang memadai. Dia adalah doktor di bidang pertanian. Bidang ilmu yang tepat untuk menduduki kursi Mentan.

“Kebetulan posisi Mentan ini kalau menurut saya pas memang di isi oleh Pak Isran karena dari latar belakangnya,” katanya.

Baca juga:   Anggota DPRD Kaltim Sukmawati Bangun Semangat Kreativitas Pemuda Paser Hadapi IKN

Pengalaman

Melihat riwayat karier politiknya. Isran pernah memimpin Kutai Timur dan Kalimantan Timur. Sehingga kebijakan-kebijakan yang ia buat, beberapa kali berkaitan dengan peningkatan produksi pertanian.

Dekat dengan Presiden

Sejak awal isu pemindahan IKN. Isran yang sebelumnya sudah dekat dengan Prabowo Subianto. Juga banyak menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi. Dari obrolan privasi, sampai ketika presiden berkunjung ke Kaltim, Isran selalu mendampingi.

“Seperti mendukung IKN Isran sejalan dengan Jokowi. Artinya kalau itu jadi tolok ukur sangat layak beliau jadi menteri,” terangnya.

Belum Ada Menteri dari Kaltim

Sebelum meletakkan jabatannya sebagai presiden. Joko Widodo bisa saja memberi ‘hadiah’ pada Kalimantan Timur. Yang sudah menjadi lokasi ibu kota baru. Dengan cara mengangkat Isran Noor sebagai menteri.

“Kita tahu sejak Indonesia ada, belum ada masyarakat Kalimantan Timur yang menjadi Menteri. Nah sekarang adalah momentum bagi Pak Isran Noor,” imbuhnya.

Isu Isran Jadi Mentan cuma Gimmick

Diberitakan sebelumnya, Budiman Chosiah menilai isu Isran Noor menjadi Mentan adalah strategi marketing. Agar branding eks gubernur naik, lalu terpilih sebagai menteri betulan, atau untuk kepentingan Pilgub Kaltim mendatang.

Baca juga:   Gerindra PPU Usulkan Anak Jokowi Jadi Wapresnya Prabowo Subianto

“(Memanfaatkan) momentum penggantian menteri yang bermasalah ini. Meskipun ini merupakan bagian strategi marketing.”

“Wajar, untuk meningkatkan kepercayaan pemerintah untuk mengangkat orang Kaltim agar bisa dipertimbangkan menjadi seorang menteri,” ungkapnya, Kamis 12 Oktober 2023 melalui jaringan telepon.

Kemungkinan kedua ialah Isran sebenarnya mengincar kursi gubernur Kaltim tahun depan. Kalau ‘pancingannya’ tidak dipatuk Pusat, minimal namanya masih mengemuka dengan branding putra daerah kualitas nasional.

Apalagi kalau betulan jadi Mentan, kata Budiman, itu akan menjadi lebih bagus lagi buat rencana pencalonan di Pilgub mendatang.

“Kalaupun beliau jadi menteri kemudian mau maju lagi di Pilgub 2024. Itu bisa sebagai batu loncatan.”

“Kalau menjadi Mentan dia bisa membuat kebijakan-kebijakan baru yang sifatnya menguntungkan Indonesia secara umum. Nah ini bisa jadi jualan beliau untuk jadi gubernur untuk periode berikutnya,” sambungnya.

Sederhananya, ketika menjadi menteri. Nama Isran akan lebih terekspos. Citranya pun mengikuti. Apalagi jika ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) itu bisa membuat kebijakan yang pro rakyat.

Baca juga:   Budiman: Isu Isran Jadi Mentan cuma 'Gimmick'

Framing Politik

Pada tahun-tahun politik, kata Budiman, para politisi cenderung berlomba-lomba menciptakan framing. Untuk meningkatkan branding-nya.

“Framing itu kayak pembingkaian di mana sesuatu yang baik bisa menjadi tidak baik. Dari yang tidak baik menjadi baik. Jadi ini kan sebenarnya tergantung dari si penyampai pesan,” katanya.

Tujuan dari framing sangat bergantung pada konteksnya. Jika beritanya positif dan progresif, maka akan memberikan dampak yang baik. Selain itu, berita semacam ini juga memiliki potensi untuk mendorong Pusat untuk melirik tokoh Kaltim sebagai calon menteri yang representatif.

“Setidaknya dengan adanya berita itu Pemerintah Pusat atau presiden akan melihat, oh ternyata ada orang Kaltim yang representatif untuk jadi menteri,” imbuhnya.

Soal kelayakan, Budiman menilai Isran Noor tepat saja menduduki jabatan Menteri Pertanian. Mengingat pengalaman, background pendidikan, penghargaan, sampai corak partai politiknya. (dmy/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.