Connect with us

GAYA HIDUP

Kenapa Ya, Alumni Persma di Kaltim Tak Banyak yang Jadi Wartawan?

Diterbitkan

pada

Pimpinan Redaksi Kaltim Today, Ibrahim. (Giovanni/Kaltim Faktual)

Alumni UKM Pers Mahasiswa sebenarnya punya peluang yang besar untuk berkarier di industri media. Namun di Kaltim, sedikit sekali dari mereka yang menjadi jurnalis profesional. Sebuah anomali.

Meski tak sesubur di pulau Jawa. Lingkaran Pers Mahasiswa (Persma) di Kota Samarinda sebenarnya cukup berkembang. Ada beberapa kampus yang pers mahasiswa (persma)-nya aktif. Seperti Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Samarinda, dan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.

Di kampus, persma berbentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) alias ekstrakulikuler. Secara prinsip kerja, persma dan perusahaan pers sama. Sama-sama menjunjung kaidah dan kode etik jurnalistik. Yang membedakan adalah pers mahasiswa lebih independen. Karena tidak terikat dengan kepentingan apapun yang berkaitan dengan industri media.

Baca juga:   Book Party Akhirnya Hadir di Samarinda, Wadah Piknik Sambil Baca Buku dan Sharing Seru

Di kampus, mereka bertindak sebagai kontrol kebijakan perguruan tinggi, serta mengawal aspirasi mahasiswa.

Karena pembelajaran soal jurnalistiknya sama, para alumni persma sejatinya punya peluang kerja yang besar di industri media. Karena mereka tidak akan menjadi jurnalis dari awal. Melainkan sudah memahami dasar-dasarnya.

Namun sayangnya, sampai sekarang, tak banyak dari alumni persma di Kaltim yang terjun ke media profesional. Pimpinan Redaksi Kaltim Today, Ibrahim, yang juga berangkat dari persma, ikut menyayangkan fenomena ini.

Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi faktor penyebabnya. Di antaranya, pengalaman mereka saat menjadi persma tidak menyenangkan. Sehingga ogah melanjutkan ke dunia kerja pascalulus kuliah.

“(Penyebabnya) seperti ketertarikan pada bidang lain, peluang karier yang lebih menarik di bidang lain, atau mungkin pengalaman semasa kuliah yang membuat mereka merasa jurnalistik bukan pilihan yang tepat,” jelasnya baru-baru ini.

Baca juga:   Zona Nyaman Samarinda Rebranding Jadi 9%, Ganti Menu dan Tempatnya Makin Nyaman

Ia memberi saran, agar persma lebih aktif dan produktif. Sehingga lebih banyak pengalaman yang didapat. Kalau sudah dapat asyiknya menjadi wartawan sedari di persma, besar kemungkinan mereka akan menjadikan hobinya itu sebagai profesi. (gig/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.