SAMARINDA
APBD-P Samarinda 2024 Diketok Palu Rp5,6 T, Dewan Ingatkan Pemkot Jangan Sampai Salah Hitung SiLPA

APBD-P Samarinda 2024 telah diketok palu sebesar Rp5,6 triliun. Agar defisit anggaran tidak terjadi kembali, dewan mengingatkan pemkot untuk berhati-hati dalam menghitung SiLPA.
Setelah melalui proses panjang pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda, yakni pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
DPRD bersama Pemkot Samarinda akhirnya mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Perubahan Tahun 2024 dan APBD Tahun 2025. Melalui Sidang Paripurna Kamis malam, 22 Agustus 2024 kemarin.
Di Kantor DPRD Kota Samarinda itu, disepakati nilai APBD Perubahan 2024 sebesar Rp5,6 triliun. Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut terdapat penyesuaian terhadap Rancangan Perubahan APBD Tahun 2024 dari struktur pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Dari yang semula Rp5,7 triliun, menjadi Rp5,6 triliun. Sehingga secara keseluruhan terdapat rasionalisasi anggaran sebesar Rp156 miliar. Rasionalisasi itu masih terhitung aman sebab tidak mengurangi belanja pokok dan wajib.
“Belanja operasi berkurang sebesar Rp9,5 miliar, belanja modal berkurang Rp127,7 miliar, dan belanja tidak terduga berkurang Rp19 miliar,” catat Andi Harun.
Penyesuaian Anggaran
Sementara dari sisi penerimaan pembiayaan mengalami penyesuaiaan anggaran sebesar Rp940 miliar yang merupakan komponen Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya yang semula berjumlah Rp1,5 triliun, menjadi sebesar Rp585 miliar.
Andi Harun mengatakan adanya peningkatan dari sisi pendapatan daerah sebesar Rp784 miliar. Sehingga dari target pendapatan semula yang diproyeksikan sebesar Rp4,2 triliun kini menjadi sebesar Rp5 triliun.
Sementara untuk Rancangan APBD Tahun 2025 secara keseluruhan dipasang Rp4,9 triliun. Dan berharap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan bisa melampaui atau paling tidak sesuai target Rp957 miliar.
Jangan Salah Hitung Lagi
Terpisah, Anggota Komusi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah, menjelaskan seluruh fraksi yang hadir telah menyepakati anggaran APBD baik itu Perubahan 2024, maupun APBD 2025. Namun ada beberapa catatan.
“Anggaran direncanakan dengan matang, jangan sampai terjadi defisit lagi nanti,” jelas Laila kepada media.
Selain itu, sejumlah megaproyek yang tidak sesuai target waktu juga turut menjadi catatan. Sehingga dalam penganggaran di 2025 harus lebih tepat sasaran. Jangan sampai memasang target angka yang jauh.
Terutama pada perhitungan SiLPA. Sebab sebelumnya pemkot mengalami defisit anggaran dan melakukan rasionalisasi dikarenakan terdapat kesalahan dalam menghitung SiLPA.
“SiLPA besar bukan berarti tepat guna, tapi sumbernya dari mana. Itu jadi catatan untuk pemkot berkonsultasi dengan Mendagri. Jangan digelontorkan di akhir tahun tapi gak bisa digunakan karena memerlukan perencanaan matang,” pungkasnya. (ens/fth)

-
SAMARINDA5 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA5 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SAMARINDA3 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga Sawit di Kaltim Turun, Disbun: Dipengaruhi Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
PARIWARA3 hari ago
Yamaha Indonesia Jadi Satu-Satunya Produsen Sepeda Motor Peraih GREEN PROPER Award di Seluruh Plant Produksi
-
PARIWARA2 hari ago
Teras Samarinda Ramai Dikunjungi saat Libur Panjang, Warga Menikmati Pesona Mahakam
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
BMKG: Awal Juli 2025, Sebagian Besar Wilayah Kaltim Alami Curah Hujan Rendah