SEPUTAR KALTIM
Momentum Hari Guru Nasional 2024, Politisi PKS: Guru Bukan hanya Mengajar, tapi Mendidik

Memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2024. Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan mengingatkan pada para guru tentang hakikat profesi mereka. Yang mana tugas guru bukan sekadar mengajar ilmu pengetahuan, namun juga mendidik muridnya untuk beradab.
Ilmu dan adab adalah 2 hal yang tak terpisahkan, dan seharusnya tidak dipisahkan. Orang yang memiliki ilmu, akan bermanfaat jika memakainya dengan adab. Sebaliknya orang yang beradab, akan bermanfaat untuk orang lain jika ia memiliki ilmu.
Masalahnya, isu krisis adab belakangan mengemuka di tengah masyarakat. Kurikulum pendidikan yang sudah disesuaikan, kalah cepat dengan media sosial dalam membentuk karakter generasi muda.
Karenanya, Agusriansyah meminta pendidikan yang secara makna adalah mengajar (ilmu) dan mendidik (adab) harus dipertajam lagi oleh aksi guru. Para guru ia harapkan mampu menjadi panutan serta mengajar para siswa berperilaku positif. Bukan sekadar menyampaikan tanpa menyontohkan.
“Hakikat seorang guru adalah mendidik, bukan sekadar mengajar. Mendidik berarti memberikan arahan yang benar serta menjadikan sikap dan perilaku siswa lebih baik,” ujar Agusriansyah, Senin 25 November 2024.
Bukan hanya Tugas Guru
Meski guru berperan penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, mereka tidak bisa mengambil semua beban membuat bangsa Indonesia beradab. Harus ada pembagian. Yang meliputi guru, sekolah, pemerintah, masyarakat, dan tentunya orang tua.
“Peran guru tidak akan maksimal tanpa dukungan dan kerja sama dari orang tua siswa. Karena guru hanya menghabiskan beberapa jam dalam sehari bersama murid.”
“Karena itu, peran orang tua sangat penting untuk melanjutkan pendidikan karakter anak di rumah. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga,” lanjutnya.
Apabila ‘rumah’ dan sekolah mampu memberi keteladanan pada siswa, Agusriansyah percaya generasi muda akan memiliki moralitas yang sepantasnya.
“Kita harus menciptakan generasi bangsa yang tak hanya cerdas, tapi juga berbudi pekerti luhur dan berdaya saing.”
“Pendidikan bukan hanya soal menguasai ilmu pengetahuan. Tetapi juga membentuk moral dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat,” imbuhnya. (adv/fth)
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA8 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA17 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

