BALIKPAPAN
DPRD Balikpapan Dorong Kolaborasi Swasta dalam Pengembangan Pariwisata


Peran sektor swasta dinilai sangat penting dalam mengembangkan pariwisata di Kota Balikpapan. Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Jafar Sidik, mengungkapkan bahwa pemerintah tidak dapat sepenuhnya diandalkan dalam memaksimalkan potensi pariwisata daerah.
Untuk itu, diperlukan kolaborasi nyata antara pemerintah dan pihak swasta agar sektor ini dapat berkembang lebih pesat.
Jafar Sidik menyampaikan bahwa peran swasta dalam pengembangan pariwisata sejauh ini terbukti lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan pemerintah.
Menurutnya, mayoritas destinasi wisata yang berkembang pesat biasanya memiliki keterlibatan swasta yang signifikan. Oleh karena itu, ia mendorong agar para pengusaha lebih proaktif dalam merancang konsep wisata yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah.
“Ke depan, kita berharap agar swasta bisa lebih fokus dalam mengembangkan pariwisata. Mengandalkan pemerintah saja tidak cukup. Biasanya, sektor wisata lebih berkembang berkat peran swasta,” katanya, Rabu (19/3/2025).
Namun demikian, Jafar menekankan bahwa dukungan dari pemerintah tetap diperlukan, khususnya dalam hal penyediaan infrastruktur dasar.
Menurutnya, salah satu hal terpenting yang harus disiapkan oleh pemerintah adalah akses jalan menuju destinasi wisata. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, pengembangan pariwisata oleh pihak swasta akan terhambat.
“Pemerintah hanya bersifat mendukung, terutama dalam penyediaan akses jalan menuju destinasi wisata. Bantuan dari pemerintah memang terbatas dan hanya bersifat pionir. Yang terpenting adalah bagaimana akses jalan bisa didirikan terlebih dahulu, karena swasta tentu tidak akan membangun jalan kecuali di lokasi yang menjadi milik mereka,” jelas Jafar.
Lebih lanjut, Jafar juga menekankan pentingnya bagi para pengusaha untuk menentukan konsep wisata yang tepat agar dapat menarik minat wisatawan. Ia menyarankan agar pihak swasta melakukan analisis mendalam terkait potensi dan keunikan suatu daerah sebelum mengembangkan destinasi wisata.
“Pengusaha perlu menentukan konsep yang tepat. Misalnya, tempat tertentu lebih cocok dikembangkan menjadi wisata alam, wisata budaya, atau wisata modern. Itu yang perlu dipikirkan ke depan agar setiap destinasi memiliki daya tarik yang berbeda,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar pengembangan pariwisata tetap memperhatikan kearifan lokal. Menurut Jafar, tidak semua konsep wisata yang sukses di daerah lain bisa diterapkan di Balikpapan. Hal ini disebabkan perbedaan kultur dan karakteristik masyarakat di setiap daerah.
“Budaya dan karakteristik lokal perlu menjadi pertimbangan utama. Contohnya, konsep wisata Bali mungkin tidak cocok diterapkan di Balikpapan meskipun sama-sama memiliki potensi wisata pantai. Oleh karena itu, setiap perencanaan harus disesuaikan dengan keadaan dan potensi lokal,” tegasnya.
Jafar berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah dan pihak swasta, pariwisata di Balikpapan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Menurutnya, semakin banyak pihak swasta yang terlibat, maka potensi pariwisata Balikpapan akan semakin tergali dan dikenal lebih luas. (lan/am)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
NUSANTARA2 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
PARIWARA3 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025
-
OLAHRAGA3 hari ago
Sri Wahyuni: Kaltim Datang ke Pornas untuk Berprestasi, Bukan Sekadar Berpartisipasi
-
OLAHRAGA3 hari ago
Tim Basket Korpri Kaltim Siap Tempur di Pornas XVII Palembang 2025
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari ago
Kaltim Perketat Pengawasan BBM Bersubsidi, Harum: Jangan untuk Industri Besar!
-
OLAHRAGA1 hari ago
Kaltim Tampil Perkasa di PORNAS XVII KORPRI 2025