SEPUTAR KALTIM
Cegah Stunting, BKKBN Kaltim Imbau Keluarga Atur Jarak Kelahiran Anak
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengharapkan kepada masyarakat yang telah berkeluarga untuk mengatur jarak kelahiran antar anak.
Sebab, hal tersebut juga menjadi peluang dilahirkannya anak stunting.
“Program BKKBN yang menjadi prioritas untuk stunting yakni mampu mengatur jarak kelahiran. Soal stunting, tidak ada yang stunting jika tidak ada yang lahir,” ungkap Sekretaris BKKBN Kaltim Al Khafid Hidayat beberapa waktu lalu.
“Penting bagi kita mengatur jarak agar Ibu cukup memiliki energi untuk melahirkan kembali. Kewajiban memberikan ASI tidak putus selama dua tahun,” tambahnya.
Dijelaskan Khafid, jika jumlah kelahiran terlalu banyak, maka dikhawatirkan tingkat kesehatan anak menjadi rendah. Termasuk keluarga dan akan berpengaruh terhadap kehidupan anggota keluarganya di rumah tangga tersebut.
“Sehingga, bagi Ibu yang memiliki anak usia belum dua tahun agar dapat ditunda dulu memiliki anak kembali, tuntaskan menyusui anak sehingga gizi anak tercukupi,” sebutnya.
Sedangkan, stunting pun bukanlah hal baru. Merupakan kondisi kurang gizi kronis dalam waktu lama dan nampak ketika anak berusia dua tahun.
Sehingga, stunting lebih baik dicegah sejak dalam kandungan sampai usia dua tahun.
Hal lain yang perlu diperhatikan bagi keluarga, tambahnya adalah pengasuhan seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Yang berarti periode pengasuhan yang dihitung mulai dari hari pertama ibu mengandung dan terbentuk embrio hingga anak genap dua tahun.
Kemudian, dalam perhitungan matematis dimulai sejak dari fase kehamilan atau 270 hari hingga anak berusia dua tahun atau 730 hari.
Seribu HPK dianggap krusial dan periode kritis. Sebab akan berdampak dalam waktu jangka panjang pada kecerdasan dan kesehatan anak pada masa depan.
“Kita mesti gencar sekali, lebih masif lagi menyampaikan hal apa saja yang bisa menyebabkan stunting itu,” sebut Khafid.
“Paling mendasar, sebaiknya ketika seribu HPK mendapat perhatian serius. Pastikan ibu hamil punya gizi yang cukup untuk pemenuhan nutrisi pada bayi,” pungkasnya. (redaksi)
-
NUSANTARA4 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA5 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
OLAHRAGA4 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
NUSANTARA1 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
BALIKPAPAN3 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA16 jam agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
PARIWARA2 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
SEPUTAR KALTIM4 jam agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

