SEPUTAR KALTIM
Abdul Giaz Dilantik Gantikan Saefuddin Zuhri di DPRD Kaltim: Lebih Mudah Eksekusi Keluhan Masyarakat

Abdul Giaz yang selama ini populer sebagai konten kreator kini menjabat sebagai Anggota DPRD Kaltim, gantikan Saefuddin Zuhri yang melenggang ke kursi Wakil Wali Kota Samarinda. Menurutnya, akan lebih mudah untuk mengeksekusi keluhan masyarakat.
Pelantikan 55 Anggota DPRD Kaltim Parlemen 2024-2029 hanya diisi oleh 53 legislator. Menyisakan 2 kursi kosong lantaran pemiliknya, Saefuddin Zuhri dan Seno Aji melenggang ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Politisi Nasdem Saefuddin Zuhri telah mengundurkan diri dan terpilih menjadi Wakil Wali Kota Samarinda mendampingi Andi Harun. Sementara Seno Aji dari Gerindra menjadi Wakil Gubernur Kaltim terpilih mendampingi Rudy Mas’ud.
Nasdem mengajukan nama Abdul Giaz sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) DPRD Kaltim sebagai pengganti Saefuddin Zuhri. Ia merupakan pemilik suara terbanyak kedua di partainya pada Pemilihan Legislatif 2024 lalu. Namanya otomatis naik begitu kursi kosong.
Abdul Giaz sendiri cukup populer sebagai konten kreator. Ia kerap memberikan kritik terhadap pemerintah daerah terkait infrastruktur yang kurang memadai. Termasuk persoalan jalan rusak yang sampai viral di media sosial.
Pelantikan Abdul Giaz

Senin, 10 Februari 2025, Abdul Giaz menjalani proses pelantikan dalam agenda Rapat Paripurna DPRD Kaltim masa sidang ke-4. Ia mengucap sumpah dan janji yang mengawali tugasnya sebagai wakil rakyat.
Berlangsung di Kantor DPRD Kaltim Karang Paci. Pelantikannya turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kaltim, ditemai oleh keluarga, kerabat, dan juga sejumlah pejabat lainnya.
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menaruh harapan besar terhadap sosok Abdul Giaz. Berharap pria yang akrab disapa Adul itu dapat mengemban amanah dengan baik sesuai harapan masyarakat.
“Kami berharap Pak Abdul Giaz dapat mengemban amanah dengan baik, dan juga kamu ucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Saefudin Zuhri yang sudah mengabdi bersama kami sebelumnya,” kata Hamas.
Lebih Mudah Eksekusi Keluhan Masyarakat
Terpisah, Anggota DPRD Kaltim Abdul Giaz mengaku siap mengemban tugas barunya sebagai legislator Kaltim. Meski telah menjadi pejabat publik, ia tak berniat meninggalkan aktivitasnya membuat konten.
“Bismillah semoga bisa sesuai dengan harapan seluruh masyarkat Samarinda.”
“(Jadi konten kreator) harus, wajib!” katanya kepada media, Senin.
“Tapi harapan netizen, saya tau, tetap menjadi Adul yang kemarin. Jangan sampai menjadi dewan (malah) diam gitu kan. Bismillah yang penting masyarakat dukung terus Adul, biar Adul tetap jadi Adul,” tambahnya.
Menurutnya, dengan menjadi anggota dewan, Abdul Giaz lebih mudah dalam mengeksekusi keluhan dan kritik masyarakat. Jika sebelumnya hanya bisa melalui media sosial, kini bisa langsung bergerak.
Melalui posisinya, Abdul Giaz jadi lebih mudah untuk menegur atau mempertanyakan keluhan masyarakat ke perangkat daerah. Ia membuka secara luas penyampaian aspirasi masyarakat kepadanya.
“Tetap harus mengkritik. (Justru) ebih punya kekuatan, tinggal telpon kepala dinas. Kami bersama dengan masyarakat, ada keluhannya dikit-dikit kita atasi. Nggak seperti kemarin yang hajar buta.”
“Apapun aspirasi masyarakat saya tampung,” pungkasnya. (ens)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
BONTANG5 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”