NUSANTARA
ANRI Wawancarai Dokter RS Darurat Wisma Atlet untuk Dalami Khasanah Sejarah Pandemi Covid-19

ANRI terus mengumpulkan khasanah peristiwa bersejarah pandemi Covid-19 di tanah air. Untuk menjadi arsip statis sejarah, dimasa yang akan datang. Salah satunya dengan mewawancarai para tenaga kesehatan hingga dokter di RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.
Dalam rangka melengkapi khazanah arsip mengenai penanganan dan dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, Tim Sejarah Lisan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan wawancara sejarah lisan secara maraton.
Wawancara tersebut dilakukan terhadap tiga tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam pengelolaan Covid-19.
Adalah Kolonel Laut (K) drg. M. Arifin, Sp. Ort, M.Tr. (Opsla), Kolonel Laut (K) Nuramso Sucipto, S.Si., Apt., serta Kolonel Laut (K) dr. Suswardana, M.Kes, Sp. KK. Yang mengisahkan peristiwa itu kepada tim sejarah ANRI. Wawancara Sejarah lisan tersebut berlangsung di kantor ANRI pada 14 November 2023.
Dalam hasil wawancara itu, terungkap informasi mengenai lika-liku dan dinamika penanganan pasien Covid-19.
Yang dikisahkan oleh Kolonel Laut (K) drg. M. Arifin, Sp. Ort, M.Tr. (Opsla). Yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Kesehatan Marinir 1 merangkap koordinator lapangan TNI di Pulau Sebaru, Pulau Natuna, dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran (RSDC WAK),
Sebagai koordinator lapangan, ia tidak saja bertugas menyiapkan fasilitas dan keamanan yang ada di tempat karantina. “Tetapi saya juga menangani segala permasalahan para pasien Covid-19,” jelasnya.
Sedangkan dalam sesi wawancara dengan Kolonel Laut (K) Nuramso Sucipto, S.Si., Apt. sebagai Koordinator Logistik Kesehatan RSDC WAK, terungkap betapa rumitnya menyiapkan dan mengelola logistik kesehatan pada awal pendirian RSDC WAK. Termasuk pengkisah harus mencari cara untuk mengatasi kekurangan tenaga farmasi di RSDC WAK.
Dalam wawancara dengan Kolonel Laut (K) dr. Suswardana, M.Kes, Sp. KK. sebagai Kepala Sekretariat dan Konsul Kulit, terungkap kisah bagaimana sulitnya membentuk organisasi dan pengaturan tata laksana RSDC WAK pada awal pandemi dalam waktu lima hari.
“Tetapi semua masalah yang dihadapi pengkisah di RSDC WAK bisa diselesaikan dengan koordinasi yang baik lintas-institusi,” pungkasnya. (anri/am)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai