Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Media Sosial dan Pers Ikut Serta dalam Upaya Kearsipan

Diterbitkan

pada

Pemberitaan melalui media ikut serta dalam kearsipan. (Gramedia)

Media sosial dan pers kerap memberitakan peristiwa besar yang perlu diketahui banyak orang. Dengan terpublikasikannya suatu peristiwa itu, maka media sosial dan pers menjadi ikut serta dalam upaya kearsipan.

Media sosial kini seolah menjadi dunia kedua bagi masyarakat dunia. Hampir semua orang di dunia menggunakan media sosial. Kemudian ada banyak interaksi yang terjadi di media sosial.

Mulai dari percakapan ringan secara personal, pengumuman resmi suatu lembaga, hingga pemberitaan atau penyebarluasan informasi secara massal terkait peristiwa besar yang perlu jadi perhatian banyak orang.

Selain itu media pers juga ikut serta dalam pemberitaan suatu peristiwa besar. Melalui berbagai platform, baik itu tulisan, foto, video, dengan keterangan atau informasi yang lebih lengkap dan jelas.

Baca juga:   Perpustakaan SMKN 2 Samarinda, Gudang Pengetahuan dan Arsip Pendidikan Sejak 70-an

Secara tidak langsung, kedua media itu ikut serta dalam melakukan upaya kearsipan peristiwa yang akan jadi sejarah di masa mendatang. Pemberitaan itu bahkan bisa jadi bukti kuat dan arsip vital yang sewaktu-waktu akan diperlukan.

Pemerhati Sejarah Kalimantan Timur (Kaltim) melihat ada banyak sifat data yang ditampilkan oleh media. Bisa menjadi arsip namun terkadang masih kurang lengkap.

“Ada yang sifatnya itu data, ada yang informasi, tapi ada yang sifatnya telaah. Jadi tentunya ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ itu kan berbeda,” jelas Fajar baru-baru ini.

Fajar melihat kalau media memberitakan atau menuliskan informasi berdasarkan sudut pandang tertentu. Sehingga terkadang ada sudut pandang lain yang tidak terlihat atau tidak tersampaikan.

Baca juga:   Pelatihan Pengelolaan Kearsipan Diharapkan Lebih Sering Lagi

“Misal aktivitas Wakil Presiden kan ada di media. Tapi per-pose dari aktivitas itu ada kan engga, tapi bisa ditulia kan. Itu saya pikir,” tambahnya.

Meski begitu, setiap apapun yang ditulis oleh media sosial dan pers akan jadi arsip yang penting. Terutama menjadi rekam jejak bahwa peristiwa itu pernah ada dan pernah terjadi. Sudah divalidasi oleh wawancara pihak terkait.

“Data jadi menarik kalau diinterpretasi,” pungkasnya. (ens/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.