Connect with us

OLAHRAGA

Bergabungnya Messi ke Inter Miami karena Uang Besar yang Melibatkan MLS, Apple, dan Adidas?

Diterbitkan

pada

messi
Lionel Messi telah memutuskan untuk bergabung ke Inter Miami. (IST)

Messi menampik tawaran Rp15 triliun setahun dari Arab, demi uang yang lebih besar di Amerika. Inter Miami tidak sendiri saat mendatangkan megabintang. Namun ada MLS, Apple, dan Adidas di belakangnya.

Lionel Messi telah mengejutkan dunia, saat mengumumkan akan bergabung dengan klub kecil Amerika Serikat. Inter Miami, tim papan bawah milik David Bechkam dan 2 temannya. Berhasil menarik minat pemenang Piala Dunia ke sana.

Jika ini hanya tentang Inter Miami dan Messi. Maka transfer ini tak akan terjadi. Klub Saudi, Al Hilal masuk ke perburuan dengan tawaran gaji Rp6 triliun setahun. Lalu meningkatkannya menjadi Rp15 triliun setahun. Angka yang sebegitu besarnya tetap tak menggoyahkannya.

“Jika ini soal uang, saya akan pergi ke Arab Saudi atau ke tempat lain. Sepertinya banyak uang bagi saya.”

“Dan sebenarnya keputusan untuk pihak (tim) lain, bukan karena uang.”

“Saya ingin menutup karier saya di sini dan menjalani Liga Amerika Serikat dengan cara yang berbeda. Lebih menikmati hari demi hari tetapi dengan tanggung jawab yang sama ingin menang,” ucap Messi dikutip Mundo Deportivo.

Apa benar begitu Bang Messi? Saat ini, media-media luar mulai mengupas berbagai kemungkinan. Yang membuatnya memilih Amerika. Media olahraga paling terpercaya The Athletic, memulai pencarian atas pemicu transfer La Pulga ke Inter Miami.

Peran MLS

Rincian keuangan dari kontrak Messi dengan Inter Miami belum muncul, namun berbagai laporan menunjukkan. Bahwa MLS (Liga 1-nya Amerika Serikat) dan mitra komersialnya telah memainkan peran penting dalam meyakinkan pemain Argentina itu untuk pergi ke AS.

Komisioner MLS, Don Garber, mengatakan kepada The Athletic pada bulan Maret bahwa liga bersedia untuk “menjalankan setiap kesempatan”. Untuk membantu Inter Miami merekrut pemain yang ia gambarkan sebagai “pemain paling istimewa dalam sejarah sepak bola”.

Maksudnya adalah, kehadiran Lionel ke Amerika bukan hanya untuk Inter Miami. Tapi juga untuk ‘kebaikan’ MLS. Agar lebih terkenal, ditonton banyak orang, dan mendapat cuan lebih besar.

Demi itu semua, MLS akan memberi semua kelonggaran pada Inter Miami. Seperti yang didapatkan LA Galaxy ketika mendaratkan Beckham pada tahun 2007.

Menurut beberapa laporan, kesepakatan Messi mencakup opsi untuk membeli saham di klub MLS ketika masa bermainnya berakhir. Ini mirip dengan klausul dalam kontrak Bechkam di LA Galaxy. Saat itu, eks Manchester United mendapat hak untuk membeli saham tim seharaga USD25 juta saja.

Keterlibatan Apple

Apple adalah pemegang hak siar MLS secara global dalam 10 tahun ke depan. Dengan nilai kontrak USD2,5 miliar! Dan kehadiran Messi, tentu akan membantu mereka melakukan penjualan hak siar MLS ke berbagai dunia.

Baca juga:   Silverio dan Naing Tun Langsung ‘In’, Borneo FC Kalahkan Bhayangkara FC 2-1

Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Messi akan menerima potongan dari semua langganan baru untuk layanan streaming Apple.

Harga langganan streaming Apple sendiri sebesar Rp222.482 per bulan. Dan Rp1.484.056 setahun. Jadi pendapatan La Pulga dari kesepakatan ini, tergantung dari jumlah pelanggan.

Apple TV+ juga mengungkapkan pada hari Selasa kemarin, bahwa Messi akan menjadi bintang dari serial dokumenter baru yang terdiri dari empat seri. Sebuah pengumuman yang waktunya mungkin bukan kebetulan?

Dalam wawancaranya dengan The Athletic pada bulan Maret, Garber mengatakan bahwa tim-tim memiliki kemampuan untuk melakukan “hal-hal unik” dalam hal kontrak pemain, namun menambahkan: “MLS adalah satu kesatuan. Jika Anda menjual sesuatu yang dimiliki oleh kolektif, kolektif harus menyetujuinya.”

Jika laporan tentang klausul Apple itu benar, komentar Garber menunjukkan bahwa klub-klub MLS harus menyetujui semua kesepakatan untuk bintang Argentina. Termasuk harus berbagi jatah uang hak siar.

Apakah ini aneh? Tidak juga. Al Hilal tak akan menawarkan gaji Rp15 triliun tanpa kesepakatan dengan Liga Arab. Barcelona dan Real Madrid juga mendapat kelonggaran dari LaLiga demi merekrut pemain bintang. Untuk meningkatkan citra mereka ke dunia.

Ada Adidas Juga

Elemen lain yang tidak terduga dari kesepakatan ini adalah sponsor lama Messi, Adidas. Yang pertama kali bermitra dengan pemenang Piala Dunia pada tahun 2006. Sebelum mengontraknya seumur hidup pada tahun 2017. Perusahaan pakaian olahraga raksasa ini juga merupakan mitra utama MLS dan telah memasok perlengkapan untuk semua tim sejak 1996.

Messi telah bermain dengan seragam Nike selama karirnya di klub. Sehingga kesempatan untuk tampil secara eksklusif dengan seragam Adidas di masa mendatang tentu sangat cocok bagi perusahaan asal Jerman tersebut.

Nah, beberapa media mengatakan bahwa kontrak Inter Miami dengan eks Barcelona akan menyertakan klausul pembagian keuntungan dengan Adidas. Yang kabarnya akan menyerahkan sebagian uang yang dihasilkan dari penjualan jersey yang didorong oleh kepindahannya ke MLS.

Pendapatan tersebut bisa jadi sangat besar. Berkaca dari laporan penjualan jersey PSG selama musim 2021/22. Sebanyak 60 persen penjualan bertuliskan nama rekrutan baru. Dan Messi adalah pemicunya.

Ini tentu klausul unik. Karena normalnya, pembagian keuntungan penjualan jersey, hanya akan diberikan kepada klub oleh apparel.

Messi, Miami, dan Amerika

Messi mengatakan bahwa satu di antara motivasinya untuk bergabung dengan Inter Miami adalah untuk merasakan pengalaman bermain sepak bola di tempat yang berbeda. Selama kariernya, ia memang hanya bermain di Eropa.

Serta untuk “sedikit keluar dari sorotan”, namun ia tidak mungkin mendapatkan hal tersebut. Karena Amerika punya budaya selebriti yang unik. Dan sepak bola sedang naik daun di sana.

Baca juga:   Alasan Rizky Dwi Gabung Borneo FC di Luar Nurul

Aturan pemain yang ditunjuk MLS -yang memungkinkan tim untuk mengontrak hingga tiga pemain di luar batas gaji mereka dan pada dasarnya diperkenalkan untuk memungkinkan LA Galaxy mengontrak Beckham-. Telah membantu mereka untuk menarik beberapa bintang yang mendekati akhir karier. Mulai dari Andrea Pirlo dan David Villa hingga Wayne Rooney, Gareth Bale dan Zlatan Ibrahimovic.

Dari semua nama itu, baru Beckham yang memikat perhatian warga lokal dan internasional terhadap sepak bola Amerika. Dan MLS ingin mengulanginya dengan Messi. Sehingga melakukan berbagai cara. Dan apa yang akan didapat Lionel? Dia bisa menjadi pahlawan bagi sepak bola Amerika di akhir kariernya.

Dampak Messi

Tanda-tanda awal Messi’s Effect sudah terjadi. Harga tiket untuk pertandingan Inter Miami telah meroket. Forbes melaporkan bahwa tiket termurah untuk pertandingan Piala Liga tim melawan tim asal Meksiko, Cruz Azul, pada tanggal 21 Juli. Yang dikabarkan akan menjadi pertandingan pertama Messi, telah melonjak dari Rp430 ribu menjadi Rp6,8 juta. Hmm, mirip laga timnas vs Argentina ya?

Harga laga debutnya di MLS melawan New York Red Bulls pada 26 Agustus juga melonjak. Dari awalnya Rp445 ribu menjadi Rp7,6 juta.

Pada kondisi normal, tiket normal. Laga-laga yang melibatkan peraih 7 kalo Ballon d’Or tentu menyedot antusiasme. Beberapa media AS pun bertanya-tanya, apakah para klub MLS yang stadionnya kecil. Akan memindahkan venue pertandingan ke stadion besar demi cuan.

Di MLS, mayoritas stadion tim memiliki kapasitas 20.000 hingga 30.000 pendukung. Inter Miami sendiri, saat ini bermain di kandang sementara di Fort Lauderdale, yang hanya mampu menampung 18.000 penonton.

Peningkatan penonton, akan memberi dampak pada klub-klub MLS. Berbagai merk dagang akan merapat. Menurut media Argentina, El Economista, PSG mendapatkan sepuluh sponsor baru setelah merekrut Messi, dengan nilai kesepakatan tersebut berkisar antara €3 juta hingga €8 juta. Maka penambahan kapasitas stadion, ataupun pindah ke venue yang lebih besar. Harus dipikirkan matang-matang oleh tim-tim MLS, terutama Inter Miami.

Dampak Media Sosial

Sementara itu, Apple berharap bahwa perannya dalam kesepakatan ini akan membuahkan hasil. Dan Messi akan membantu meningkatkan jumlah penonton MLS dengan cara yang sama seperti yang ia lakukan saat tiba di Paris.

Debutnya bersama PSG melawan Reims ditonton oleh rata-rata 2,2 juta penonton di saluran komersial milik Mediaset, Telecinco. Yang merupakan jumlah penonton terbesar untuk pertandingan Ligue 1 di Spanyol.

Memiliki Messi yang bermain di zona waktu yang lebih sesuai dengan negara asalnya, Argentina. Juga dapat memberikan dampak positif terhadap langganan Season Pass di negara tersebut dan pasar Amerika Selatan yang lebih luas.

Baca juga:   Menyambangi Korban Longsor Keledang Mas, Lagi Asyik Tidur Dinding Bunyi Kretek-Kretek

Selain siaran, Messi membawa serta pengikut media sosial yang sangat besar, termasuk 469 juta pengikut di Instagram. Mereka itu sangat militant. Seperti saat kepergiannya dari PSG telah mengakibatkan akun Instagram klub kehilangan dua juta pengikut, bahkan terus bertambah.

Tampaknya juga tidak terlalu mengada-ada untuk mengatakan bahwa nama-nama besar lain dalam sepak bola sekarang. Melihat MLS sebagai tujuan yang lebih layak untuk karier mereka, dengan jurnalis Fabrizio Romano telah melaporkan bahwa Inter Miami sedang mempertimbangkan kepindahan rekan setim internasional Messi, Angel Di Maria.

Momentum Piala Dunia

Kehadiran Messi juga akan membangun momentum menjelang Piala Dunia FIFA 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Messi kemungkinan akan menjadi semacam juru bicara tidak resmi untuk turnamen tersebut. Dan tawaran yang menguntungkan dari merek-merek yang berbasis di AS mungkin akan datang.

Di luar itu, hanya dengan mengatakan bahwa Messi memilih AS daripada tempat lain adalah sesuatu yang akan meningkatkan kredibilitas sepak bola di Amerika Utara saat memasuki masa-masa krusial. Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dibayar oleh Inter Miami dan MLS.

Menampik Nostalgia

Sebelum tawaran Al Hilal dan Inter Miami. Barcelona sebenarnya berada di depan untuk mendapatkan mantan bintangnya. Terlebih LaLiga telah memberi lampu hijau bagi klub tersebut melakukan berbagai cara. Sebabnya, sepeninggal Ronaldo dan Messi. LaLiga belum lagi menjadi pertandingan yang laris di pasar internasional.

Namun sang pemain telah berpikir dalam. Sampai akhirnya memutuskan untuk tidak membuat cerita baru di Barcelona. Lagian, dengan kemampuan finansial tim Catalan. Ia tak mau mantan klubnya harus kembali memotong gaji atau menjual beberapa pemain demi dirinya. Dan tidak adanya perpisahan besar untuk akhir kariernya di Spanyol saat itu. Masih membekas di benak El Messiah.

PSG sendiri sebenarnya masih memiliki kesempatan memperpanjang kontrak Messi. Namun tim Prancis tak lagi memberikan kebahagiaan buat pemain kidal itu. Di Paris, dia masih megabintang, tapi berada di bawah kekuasaan Mbappe. Sinarnya tertutup.

Manchester City sempat menjadi perbincangan. Uang besar Qatar dan potensi reuni dengan Pep Guardiola seperti memungkinkan transfer ini terjadi. Namun bagi La Pulga, jika ia pergi ke tim Eropa, itu adalah Barcelona. Situasinya rumit, dan pergi ke Amerika, dengan tekanan berbeda namun uang tak terkira.(dra)

Artikel Awal berbahasa Asing: Sportspromedia

Diterjemahkan dan Disusun oleh Ahmad A Arifin – Kaltim Faktual

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.