Cerita Lengkap dari Sesi Latihan Perdana Borneo FC Musim 2024/25

Sesi latihan perdana Borneo FC digelar terbuka untuk umum. Lebih dari 100 pendukung datang langsung. Buat kamu yang tak sempat merapat ke Sempaja, saya memotret beberapa momen dalam ingatan, dan menceritakannya di artikel ini.

Oleh: Ahmad A. Arifin (Tebe)

Musim baru telah dimulai untuk Pesut Etam. Ditandai dengan digelarnya latihan perdana pada Sabtu 29 Juni 2024 sore. Sedianya latihan ini berlangsung di Training Ground Lok Bahu. Tapi tiba-tiba diubah ke GOR Kadrie Oening, Sempaja.

Latihan mulai jam 4 sore, tapi saya memilih berkendara santai dan baru tiba saat sesi latihan sudah berlangsung lewat setengah jam. Masuk GOR lewat Wahid Hasyim, begitu sampai di simpangan 3 tepat di muka stadion, jalan ditutup! Sempat bingung sesaat, kemudian keluar menuju pintu masuk PM Noor (masjid GOR).

Setiba di training centre, tampak cukup banyak supporter yang menonton dari luar pagar. Sambil saling bercerita entah apa.

Turun dari kendaraan, mata langsung segar melihat lapangan hijau dengan puluhan pria berkostum merah dan putih. Kirain Timnas Indonesia lagi latihan di Samarinda.

Orang pertama yang saya sapa adalah dr Hilda. Dokter cantik itu sedang berada di sudut lapangan, duduk sendiri sambil memicik-micik gawainya. Sesekali memonitor lapangan, jaga-jaga kalau ada pemain yang kenapa-kenapa.

Saya lalu menuju tribun dan menyalami semua orang yang duduk di sana. Dari Rizal; wartawan (senior) Sapos, Rendy wartawan Kaltim Post, Dede sopirnya Coach Pieter, Adhu ketua Pusamania, Farid sekretaris tim, Rizky editor medsos, dan Brilian Sanjaya kepala media Borneo FC.

Pemain Borneo FC yang Hadir

Seperti biasanya latihan perdana, hal yang paling pertama saya lakukan adalah menghitung jumlah pemain yang hadir. Sambil mencatat beberapa nama untuk memudahkan menulis berita.

Secara singkat, tim pelatih yang dinakhodai Pieter Huistra komplet. Minus Emir pelatih fisik karena terkendala VISA. Pemain baru yang hadir ada Gavin Kwan dan Erwin Gutawa. Pemain musim lalu ada Fano, Adam, Diego, Leo, Fajar, Komang, Terens, Sihran, Rivaldo, Taufany, Habibi, Dandy, Nadeo, Daffa, dan Yogi. Sementara pemain asing baru satu, yakni Kei Hirose.

Lainnya? Hendro dan Cecep telat karena kendala teknis. Keduanya sudah berada di dalam pesawat menuju Samarinda, namun batal terbang karena cuaca. Ikhsan masih pemulihan cedera. Ezzi dan Rizdjar di timnas. Pemain asing baru masih mengurus VISA. Tanggal 3 Juli mendatang dijadwalkan semua datang.

Tanpa Latihan Fisik

Sejak musim 2020, saya selalu menyempatkan datang di sesi latihan perdana. Pemandangan khas pada hari pertama adalah pemain yang tersiksa. Jalan dan lari tanpa tenaga, bibir pucat, nyaris tak ada senyuman. Boro-boro bercanda.

Sebab pada 2 pekan awal musim, normalnya diisi sesi latihan fisik keras. Libur panjang sebulan tanpa latihan rutin jelas menggerus fisik pemain. Dan mayoritas pemain akan kesulitan di hari-hari pertama bergabung ke tim di awal musim.

Tapi sore tadi tidak. Susana latihan riang gembira. Para pemain menjalani latihan teknik, paling banyak latihan passing. Aneh banget.

Sambil tetap mengawasi sesi latihan, saya mengobrol dengan para pria di bench. Dari nostalgia musim lalu, mengenang saat-saat senang, bergairah, marah, sedih. Menyenangkan sekali, setelah sebulan terakhir tak banyak pembahasan soal Borneo FC.

Juga tentu obrolan seputar dinamika bursa transfer yang nyehehehehe. Sungguh 1,5 jam obrolan yang memuaskan. Walau tentu, sebagian besarnya bersifat off the record.

Jam 5, para pemain menuju tepi lapangan. Mengambil minum, menegaknya cepat. Hanya minum, lalu kembali ke lapangan untuk memulai sesi tanding internal. Jika di latihan reguler ketika musim berjalan, saya suka memerhatikan sesi ini. Karena bisa melihat proses pemilihan tim utama di pertandingan selanjutnya.

Tapi karena ini latihan pertama, dengan pemain yang belum komplet. Permainan ini hanya sekadar untuk mengembalikan sentuhan pemain saja. Para pemain dengan napas yang belum pulih pascalibur, tampak serius tapi tidak seintens ketika latihan reguler. Duel-duel fisik beberapa kali terjadi, namun tak ada yang sampai cedera.

Sesi Wawancara yang Panjang

Latihan selesai, para pemain langsung menuju ruang ganti. Ciye lapangan latihannya sudah punya locker room.

Semua orang pun langsung tenggelam ke kesibukan masing-masing. Termasuk kami awak media. Langsung mendekat ke Coach Pieter. Pria Belanda menyapa ramah, meski tak tahu nama, ia rupanya hapal dengan muka-muka kami.

Sesi wawancara dimulai, kami membiarkan tim ofisial ‘beraksi’ lebih dulu. Setelah 4 pertanyaan mereka menyudahi. “Please stay, Coach,” pinta saya, melihat Pieter yang seperti ingin segera ke ruang ganti juga.

Kali ini murni wawancara ala media. Saya, Rendy, dan Cak Nevri dari Tribun, ditemani Brilian. Dengan bahasa Inggris seadanya, kami menanyakan tanggapan Pieter soal penghapusan Championship Series, banyaknya pemain pilar musim lalu yang hengkang, regulasi pemain asing, transfer pemain, proyeksi tim, sampai soal kenapa kok tidak latihan fisik di hari pertama.

Pieter yang mengenakan setelan serba putih dalam mood yang bagus. Dia tidak terburu-buru. Sesi wawancara mengalir seperti sedang ngobrol. Kalau kalian nantinya melihat video-video wawancara yang mana kami dan Pieter saling ketawa pada pertanyaan biasa. Itu karena rekaman kami dipotong-potong. Kalau dimuat full, akan related kenapa kami menertawakan beberapa hal.

Dan begitu saja, besok dan seterusnya tim akan terus berlatih. Para pemain baru akan tiba, sementara manajemen masih memburu tanda tangan beberapa pemain anyar. (dra)

Penulis adalah jurnalis sepak bola Kaltim Faktual.