SEPUTAR KALTIM
Dari Camilan hingga Kerajinan, Banyak Produk Unggulan Kutai Timur di Kaltim Fair 2024

Kaltim Fair 2024 di Big Mall sisa dua hari lagi. Tak hanya talkshow dan hiburan. Berbagai stand OPD dan UMKM turut unjuk gigi. Ada berbagai produk unggulan daerah termasuk dari Kutai Timur.
Gelaran Kaltim Fair 2024 bergulir selama 5 hari. Pada 6-10 Maret 2024 di Big Mall Kota Samarinda. Di tahun ini, namanya Explore Borneo Kaltim Fair yang Ke-14. Masih dalam rangkaian HUT Pemprov Kaltim ke-67.
Acara tahunan kaltim itu diisi berbagai kegiatan. Mulai dari talkshow dialog nasional, talkshow berbagai instansi, lomba, penampilan hiburan dari bernagai band, hingga pameran.
Setidaknya ada 35 stand pameran di sana. Mulai dari OPD sebanyak 23 peserta, bidang otomotif 8 peserta, properti 1 dan BUMD masing-masing 1 stand dan perusahaan sebanyak 2 stand.
Satu yang menarik perhatian adalah stand dari daerah Kutai Timur yang punya berbagai produk unggulan khas lokal UMKM, pengrajin, dan petani.
Mulai dari camilan, produk pertanian, produk perkebunan, hingga produk kerajinan.
Ada amplang, keripik pisang, semprol dan lainnya. Kemudian olahan kelapa sawit sebelum menjadi minyak, juga produk gula aren. Ada juga batik khas Kutai Timur, lalu kerajinan hiasan lampu, hingga bros dari batu alam.
Penjaga stand Kutai Timur, Erni menyebut ragam produk itu merupakan gabungan dari UMKM binaan berbagai OPD. Ada yang di bawah Dinas Koperasi dan Dinas Pertanian.
“Barang-barang dari pengrajin masyarakat Kutai Timur kerja sama dengan OPD terkait ikut serta dalam Kaltim Fair. Ada pertanian, holtikultura, perkebunan,” jelas Erni Kamis 7 Maret 2024.
“Ini yang keripik pisang, sudah ekspor, sampai ke luar negeri. Di bawah naungan Dinas Koperasi,” tambahnya.
Erni juga menunjukkan berbagai olahan kelapa sawit. Mulai dari serabut kelapa sawit dan cangkang sawit kernel inti kelapa sawit, CPO (crude palm oil).
Serabut kelapa sawit dan cangkang yang dihilangkan dalam proses. Lalu inti kelapa sawit yang diolah menjadi Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit berwarna orange. Ada juga yang putih, setelah diolah kembali. Lalu jika disaring akan jadi minyak goreng.
Selain itu ada produk bumbu dapur dari petani. Seperti lada hitam, merica bubuk, gula aren, hingga jahe merah.
Dengan perjalanan yang cukup jauh dari Kutai Timur ke Kota Samarinda. Erni berharap bisa memperkenalkan produk lokal dari masyarakat Kutai Timur ke masyarakat lebih luas lagi. (ens/gdc)


-
KUKAR5 hari yang lalu
Babak Baru Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua PP, Sita 11 Mobil Mewah
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Cap Go Meh Art and Culture Festival: Ada Bazar Makanan Vegetarian hingga Panggung Kesenian
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Pengunjung Perpustakaan Kota Samarinda Meningkat, Kini Buka hingga Malam Hari
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Tiba-Tiba Sparring Vol.3 Hadir Lebih Meriah, 20 Fighter Amatir dan Profesional Siap Tanding
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Anggaran Transfer ke Daerah Resmi Dipotong Rp 50,59 Triliun
-
POLITIK5 hari yang lalu
Pelantikan Kepala Daerah Diundur 20 Februari, Calon Gubernur Kaltim Berpotensi Ikut Dilantik
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Edu Park Samarinda: Belum Rampung, Tetap Jadi Favorit Anak-Anak
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Anggaran Pendidikan Kena Pangkas, Guru Besar Unmul: Harus Pilah Prioritas