NUSANTARA
Dari Rumah Panggung hingga Gonggong, Kafilah Kepulauan Riau Kenalkan Identitas Budayanya di Pameran MTQN XXX 2024 di Kaltim



Stand Provinsi Kepulauan Riau termasuk salah satu yang menarik di Pameran MTQN ke-30 Tahun 2024 di Kaltim. Mereka mengenalkan identitas budaya setempat lewat miniatur rumah panggung, pakaian, hingga makanan lokalnya.
Perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 tahun 2024 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur berlangsung dengan semarak. Ada berbagai cabang lomba yang diikuti ribuan peserta dari 36 Provinsi di Indonesia.
Selain itu, ragam aktivitas juga disajikan bagi masyarakat, melalui Expo MTQ Nasional yang digelar di Gedung Convention Hall, Sempaja, Samarinda. Di sana ada banyak stand, baik dari Pemprov Kaltim maupun provinsi lain.
Salah satu yang menarik ialah stand dari Provinsi Kepulauan Riau. Konsep stand-nya berbentuk rumah, yang merupakan rumah adat Kepulauan Riau; Rumah Panggung. Di dalamnya terdapat aneka produk lokal.
Gonggong Jadi Andalan
Staff Biro Kesra Pemprov Kepulauan Riau Sainah menjelaskan, pihaknya membawa banyak produk. Mulai dari makanan khas, pakaian khas, hingga aksesoris. Dengan gonggong sebagai daya tarik utama.
Sebagai informasi, gonggong merupakan siput laut bercangkang putih kecokelatan. Yang merupakan biota endemik yang hidup di perairan laut Kepulauan Riau. Gonggong kemudian menjadi kuliner khas setempat.
Selain sebagai kuliner dengan berbagai menu olahan, gonggong juga ikut diaplikasikan dalam bidang konveksi. Seperti berbagai motif pada pakaian, ataupun aksesoris. Gonggong menjadi satu yang identik dengan Kepri.
“Ada batik gonggong, pernak-pernik gonggong, dan kain gonggong,” sebut Sainah sembari menunjukkan aneka produknya pada Rabu, 11 Sepetember 2024.
“Selain itu ada jilbab, blazer, ada juga tanjak satu set dengan kain songket yang jadi ciri khas Melayu Kepri, ada sajadah, ada tempat tisu,” tambahnya.
Sainah menambahkan, gonggong sendiri biasa diolah menjadi aneka masakan. Baik itu kering atau basah. Bisa menjadi makanan kerupuk. Atau bisa juga direbus dan dimakan dengan cocolan sambal, itu khas di sana.
“Di sini juga snack-nya banyak, otak-otak khas Kepri, dan aneka makanan kemasan yang cocok untuk oleh-oleh,” katanya.
Produk Kriya dengan Desain Nasi Dagang
Tak sampai di situ, Sainah memperlihatkan kaos dengan desain khas kuliner Kepulauan Riau. Ada desain Nasi Dagang dan Kopi Kijang. Keduanya juga membawa identitas khas dari Kota Gurindam.
Nasi Dagang sendiri merupakan makanan tradisional yang jarang ditemui di daerah lain. Nasi dagang disajikan mirip seperti nasi uduk, dibungkus menggunakan daun pisang. Bedanya, Nasi Dagang disiram dengan kuah kari dan lauk ikan tongkol.
Selain itu Kopi Kijang, yakni kopi legendaris yang berasal dari Kota Kijang, sebutan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Ini menjadi minuman khas dari Kepulauan Riau yang tidak ditemukan di daerah lain.
“Kami ingin memperkenalkan dari segi budaya kami Melayu Kepri dan yang ada di Kepri apa aja, seperti makanan khasnya, pakaian, dan lainnya.”
“Kami ingin memperkenalkan ke semua nggak hanya Samarinda, ini ciri khas kami, gonggong melayu,” kata Sainah.
Kagum dengan Samarinda
Jauh-jauh dari Kepulauan Riau, Sainah mengaku takjub dengan pembangunan di Kota Samarinda. Menurutnya Samarinda, sekilas tampak seperti kota yang maju. Meski dirinya belum sempat berjalan-jalan di Kota Tepian.
“Di Samarinda kayaknya pembangunannya bagus ya. Kalau bicara transportasinya juga, luas juga rupanya. Dan kebetulan kami belum sempat jalan-jalan, karena baru sampai semalam. Tapi dari segi pembangunan, masjid, memang luar biasa, bagus,” pungkasnya. (ens/fth)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!