PASER
Hetifah Tantang Sineas Paser Bikin Film Laskar Pelangi versi Lokal

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjafudian menantang sineas dan anak muda Paser untuk membuat film yang mengangkat kebudayaan setempat. Seperti Laskar Pelangi, yang tak cuma sukses memikat penonton, namun juga membuat banyak orang mengunjungi Belitung karena tertarik dengan tempat dan kebudayaan masyarakatnya.
Pada 24-25 Juli 2024 kemarin, Hetifah bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Workshop Pembuatan Film Pendek Berbasis Kebudayaan.
Agenda ini mengambil tempat di Gunung Boga; destinasi wisata negeri di atas awan yang sedang populer di Paser. Diikuti oleh oleh 65 peserta dari sineas muda hingga konten kreator Paser. Untuk mempelajari cara pembuatan film oleh para narasumber ahli di antaranya : Andy Burhamzah (sutradara film Mappaci), Abdul Rachman Rizky (Sineas Muda Balikpapan), dan Arief Mujahid (sutradara film pendek Paser).
Dalam sambutannya sebelum membuka worksop, Hetifah mengungkapkan bahwa film memiliki keeratan yang sangat kuat dalam mempromosikan suatu daerah. Seperti contohnya Laskar Pelangi yang mempromosikan keindahan Belitung. Atau juga Lord of The Ring yang lokasi syutingnya kini menjadi tempat populer untuk berwisata di Selandia Baru.
“Saya ingin sineas dan anak muda Paser bisa mengangkat budaya Paser untuk dijadikan film. Apalagi kita ada di lokasi desa wisata Gunung Boga yang juga bisa menjadi objek pariwisata yang menarik untuk dipromosikan di dalam film,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapokja Apresiasi dan Literasi Film Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek RI Nuzul Kristanto mengungkapkan bahwa para sineas dapat menjalin kolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan karya film.
“Kemendikbudristek saat ini sedang gencar mendukung perfilman Indonesia yang mengangkat budaya lokal. Sebagai upaya untuk mendorong karya anak bangsa bisa terkenal baik di kancah lokal maupun internasional,” katanya.
Dalam rangkaian film bootcamp ini sendiri, para peserta dilatih untuk menyusun naskah cerita hingga tata cara pembuatan film. Malamnya peserta disuguhi acara nonton bareng film Jaga karya Arief Mujahid dan Mappaci karya Andy Burhamzah. Film-film ini mengangkat budaya-budaya lokal untuk dipromosikan dan menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat.
Selanjutnya pada hari kedua para peserta diminta untuk melakukan praktik pembuatan film dan hasilnya untuk disebarkan melalui platform digital seperti YouTube dan Instagram sebagai bentuk promosi.
Turut hadir dalam agenda ini Ita Meutia Nirmala (Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata Paser), Khairuddin (Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata Paser), Riduan S (Kepala Desa Luan) dan Hikmatullah (Manager PT Kideco Jaya Agung). (fth)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Komisi III DPRD Kaltim Tanggapi Isu Pencopotan Sekwan: Wewenang Penuh Ada di Gubernur
-
SAMARINDA4 hari ago
EBIFF 2025 Resmi Dibuka, Kirab Budaya Internasional Ramaikan Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DPRD Kaltim Klarifikasi Polemik Anggaran Media: Bukan Dihapus, Tapi Dievaluasi untuk Efisiensi
-
SAMARINDA3 hari ago
Visum Kedua Ungkap Luka Serius Balita di Panti Asuhan, Kuasa Hukum Minta Proses Hukum Dipercepat
-
SAMARINDA3 hari ago
Tragis di Samarinda: Dua Anak Tewas dan Nenek Luka, Ayah Kandung Jadi Pelaku
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Angka Kemiskinan di Kaltim Turun, BPS Catat 5,17 Persen pada Maret 2025
-
SAMARINDA3 hari ago
Suasana Hangat Warnai Resepsi EBIFF 2025, Gubernur Harum Jamu Delegasi Internasional di Odah Etam
-
OLAHRAGA4 hari ago
YJI Kaltim Target Sumbang Medali di Fornas VIII, Tampil Perdana di Senam Beregu