SEPUTAR KALTIM
Kadiskominfo Kaltim Apresiasi Masyarakat dalam Jaga Keamanan Pasca Pemilu

Sempat masuk kategori kerawanan menjelang Pemilu. Namun, Kaltim membuktikan bahwa hal tersebut enggak terjadi hingga Pemilu selesai. Bahkan, Kadiskominfo Kaltim memberikan apresiasi kepada masyarakat yang menjaga keamanan pasca pemilu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Faisal, mengungkapkan apresiasinya kepada masyarakat Kaltim dalam menjaga kondusifitas serta keamanan pasca pemilihan legislatif dan presiden tahun 2024.
Hal ini disampaikan dalam dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 Samarinda frekuensi 97,6 FM.
Dialog interaktif ini mengangkat tema “Pentingnya Menjaga Kondusifitas Daerah Kaltim Pasca Pencoblosan Legislatif Maupun Pilpres”.
“Terima kasih seluruh warga Provinsi Kalimantan Timur, Pemilu sudah kita dilalui, secara umum Kaltim bisa dikatakan kondusif,”puji Faisal.
Dalam perbincangan tersebut, Faisal menyebut Kaltim yang masuk kategori kerawanan.
Menurutnya, hal tersebut juga menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama.
Kategori kerawanan tersebut disebabkan oleh beberapa indikator yang dikeluarkan oleh KPU RI. Pertama konteks sosial politik, kedua penyelenggaraan pemilu, kemudian tahapan pencalonan dan partisipasi pemilih.
“Ada dua hal ini yang membuat angka kita jadi agak rawan itu adalah partisipasi pemilih dan penyelenggaraan pemilu. Kemudian, penyelenggaraan pemilu juga dianggap kita agak rawan karena wilayah kita yang jauh masalah geografis wilayah seperti di Kubar, Mahulu, Kutai Timur. Itu yang dianggap berpotensi rawan,” ujarnya.
Selain itu, Faisal juga mengingatkan pentingnya menghadapi masa pasca pemilu dengan bijak, terutama terkait dengan hasil quick count yang ramai diperbincangkan.
Dia menegaskan pentingnya menggunakan data resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menahan diri dari spekulasi.
“Hati-hati dengan pasca Pemilu. Terutama ketika perhitungan quick count yang ramai di mana-mana dengan segala versinya. Jadi mari sama-sama kita menahan diri. Quick count hanya panduan awal saja, tetap kita harus menggunakan data resmi dari KPU,”ujarnya.
Diakhir segmen, Faisal menambahkan bahwa Pertama konsiliasi politik telah berakhir, Pileg dan Pilpres juga sudah selesai.
Soal data yang dikeluarkan oleh pusat terkait tingkat kerawanan Kaltim menempati urutan ke 5 itu tidak terjadi di Kaltim.
“Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi dalam waktu-waktu seminggu kedepan, bahkan hingga akhir putusan final. Kita tidak usah khawatir dengan indeks kerawanan itu, kita udah sepakat bahwa indeks kerawanan yang itu justru membantu kita menjadi lebih mawas diri,”imbuhnya.
Di kesempatan tersebut, ia mengajak semua pihak untuk dewasa dalam menyikapi hasil pemilu dan bersama-sama membangun Kalimantan Timur dan Indonesia ke depannya. (rw)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda