Connect with us

PPU

Kamar Kos dan Rumah Kontrakan di IKN Laris Manis

Diterbitkan

pada

Ilustrasi kos-kosan. (Ist)

Sejak pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, PPU. Permintaan kamar kos dan rumah kontrakan melejit dan jadi laris manis.

Permintaan kamar kos dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, cukup tinggi alias laris manis.

Harga sewanya pun jadi melejeti seiring pembangunan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.

Dikutip melalui Antara, untuk mendapatkan kos-kosan dan rumah kontrakan di Sepaku sudah sangat sulit.

Hal tersebut dikarenakan rata-rata kos dan rumah kontrakan sudah diisi penyewa yang didominasi pekerja proyek pembangunan infrastruktur Kota Nusantara dari luar daerah.

Dengan meningkatnya permintaan kamar kos dan rumah kontrakan, harga atau tarif sewa kos-kosan serta rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Sepaku juga melejit cukup signifikan.

Baca juga:   Sambut HUT RI ke-79, Pemkab PPU Bagikan 7.000 Bendera Merah Putih

“Sejak ada pembangunan Kota Nusantara banyak yang cari rumah kontrakan,” ujar warga Kelurahan Sepaku Rusli yang memiliki rumah dikontrakkan.

Contohnya saja rumah milik Rusli yang dikontrakan dengan tarif tarif Rp75 juta per tahun.

Sedangkan rumah kontrakan di wilayah Kecamatan Sepaku yang lain bertarif Rp50 juta hingga Rp125 juta per tahun.

“Harga sewa rumah kontrakan terus naik sejak ada pembangunan Kota Nusantara, sebelumnya hanya sekitar Rp5 juta sampai Rp15 juta per tahun,” ungkapnya.

Meskipun rata-rata rumah warga di Sepaku masih bermaterial kayu dan bergaya panggung, namun harga sewanya juga tinggi. Sekitar Rp85 juta per tahun.

“Kalau rumah beton dan bagus, tarif bisa lebih dari Rp125 juta per tahun, rata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara,” ucapnya lagi.

Baca juga:   Pemkab Kukar Siap Jadi Lumbung Pangan IKN

Tarif kamar kos di wilayah Kecamatan Sepaku juga melonjak cukup signifikan seiring banyak permintaan kebutuhan kamar kos, kata Parini warga Desa Bumi Harapan yang memiliki kos-kosan, yaitu Rp3,5 juta hingga Rp6 juta per bulan.

“Sebelumnya tarif kamar kos hanya Rp500 ribu sampai Rp1 juta, karena semakin banyak yang cari kos-kosan harga sewa ikut naik,” ujarnya.

Semenjak banyak berdatangan pekerja proyek pembangunan Kota Nusantara kamar kos tidak ada yang kosong, setiap hari ada yang mencari kamar kos. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.