SOSOK
Khoirina Syahrani: Dara Manis Pembawa Baki yang Gugup di Hadapan Gubernur Kaltim

Berbekal latihan intensif selama 3 bulan. Khoirina memasuki lapangan upacara dengan tenang. Namun ketika berhadapan langsung dengan gubernur Kaltim. Nyalinya sempat ciut.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 di Kalimantan Timur menjadi momen spesial bagi Khorina Alfi Syahrani. Remaja asal Kota Minyak itu bertugas menjadi pembawa baki bendera Merah Putih. Posisi yang selalu menjadi pusat perhatian.
Ketika waktunya tiba, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kaltim melangkah ke lapangan GOR Kadrie Oening dengan mantap. Langkah mereka tegas. Pandangan tetap lurus, meski sadar semua mata tengah melihat setiap hentak kaki mereka.
Di tengah-tengah pasukan itu, Khoirina pun memasuki lapangan dengan suasana hati yang positif. Dia harus tenang, karena seluruh kerja keras selama 3 bulan lamanya. Hanya untuk penampilan di 1 hari. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun.
Sorotan tajam peserta upacara tak mengganggunya. Rina masih fokus. Namun ketika langkahnya mendekati Gubernur Isran Noor. Keringat kecil-kecil mulai berjatuhan. Siswa kelas XI SMKN 4 Balikpapan itu mendadak gugup.
Isran bukan sosok yang asing buatnya. Dia sudah sering melihat sang gubernur di media ataupun media sosial. Namun perjumpaan langsung di momen pra pengibaran bendera. Membuat segalanya berbeda.
Beruntung, Rina cepat menguasai dirinya. Sehingga mampu menyembunyikan kegugubannya. Dan pelan-pelan melepaskannya. Dia bertekat untuk tidak membuat kesalahan saat menjalankan tugasnya. Seperti harapan 37 rekan Pasikbra-nya.
Tugas mulia mengibarkan Sang Saka tunai. Pemimpin pasukan menuntaskan perintah akhirnya. Di momen itu, rasa lega menggelegar. Kristal kegugupan pecah. Es di muka mereka mencair. Sebagian membisu karena tak percaya. Sebagian lain menumpahkan air mata leganya. Haru biru.
Kebanggaan Khoirina Syahrani
Sampai tugasnya selesai, Rina masih tak menyangka dirinya bisa terlibat dalam tim Paskibra Pemprov Kaltim. Setelahnya dia bersyukur, karena bisa mencentang satu mimpinya. Karena sudah mencapainya.
Ya, sejak lama Rina ingin sekali jadi Paskibra. Spesifiknya jadi pembawa baki. Ia terinsipirasi dari pembawa baki di Upacara HUT RI di Jakarta. Yang selalu disiarkan televisi secara langsung itu.
“Alhamdulilah saya terpilih dan percayai oleh Provinsi Kaltim untuk menjadi pembawa baki bendera kebangsaan RI hari ini,” ungkapnya, Kamis 17 Agustus 2023.
Awal tahun 2023 lalu, ia mendapat ajakan untuk ikut seleksi Paskibra tingkat kota. Berbekal yakin dan sedikit pengetahuan tentang baris-berbaris. Rina mengikutinya.
Persaingan di Balikpapan sudah ketat. Dan untuk mencapai provinsi, dia pun mesti bersaing dulu dengan ratusan siswa terbaik dari seluruh Kaltim.
“Saat itu, saya ikut seleksi di tingkat kota dan Alhamdulillah lolos di tingkat provinsi walau belum rezeki saya untuk ke nasional. Tapi Alhamdulillah, dapat kepercayaan sebagai pembawa baki,” kisahnya.
Setelah dinyatakan lolos sebagai Paskibra provinsi. Rina dkk harus berlatih ekstra keras selama berbulan-bulan. Pagi dan sore. Menjalani karantina dengan pengawasan ketat. Wajib disiplin melakoni semua jadwal.
Namun semangat korsa yang terbangun. Serta pengalaman satu rasa bersama orang-orang yang baru saling kenal. Membuat mereka saling menguatkan. Satu gagal, semua gagal. Jadilah mereka saling menjaga, saling mengingatkan.
“Proses latihannya ini memakan waktu selama 3 bulan. Seleksi di tingkat kota itu sudah dari Februari 2023.”
“Momen paling berkesan di sini selain saya bisa menemukan teman baru dari berbagai daerah dan juga menemukan pengalaman baru,” katanya.
Bercita-cita Jadi Polwan
Satu mimpi tercapai, Rina siap menggapai mimpi lainnya. Modal disiplin dan nasionalisme yang tertanam pada dirinya selama latihan Paskibra. Membuatnya merasa semakin dekat dengan mimpi lainnya. Yakni menjadi polisi wanita (Polwan).
Gadis kelahiran 26 Mei 2007 itu berharap bisa menjadi abdi negara. Berbalut seragam cokelat khas kepolisian. Bungsu dari 3 saudara itu merasa, profesi Polwan sangatlah keren dan berwibawa. Perasaan itu hadir setelah ia melihat kakak kandungnya sendiri.
“Cita-citanya saya polwan. Karena kakak saya ada yang menjadi polisi sehingga saya termotivasi untuk mengikuti jejak kakak saya,” pungkasnya. (dmy/dra)

-
SAMARINDA5 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA4 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SAMARINDA2 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Harga Sawit di Kaltim Turun, Disbun: Dipengaruhi Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Gubernur Kaltim Temui Menteri PUPR, Perjuangkan Perbaikan Jalan Rusak dan Irigasi