SAMARINDA
Kontraktor Teras Samarinda Diduga Tunggak Gaji Pekerja Rp300 Juta, Disnaker Keluarkan Anjuran ke Kontraktor
Karena sempat viral di media sosial, perkara gaji pekerja Teras Samarinda yang belum terbayar kini mulai menemui titik terang. Disnaker Samarinda mengeluarkan anjuran ke kontraktor, karena pada beberapa panggilan mediasi, mereka tidak hadir.
Belum lama ini, media sosial Instagram warga Samarinda diramaikan dengan postingan yang berasal dari Facebook. Berisi keluhan seorang istri yang mengaku suaminya merupakan pekerja dalam proyek Teras Samarinda Tahap I.
Dalam postingan itu, tertulis, kesulitan hidup keluarganya lantaran gaji suaminya sebagai pekerja belum juga dibayarkan. Dari kondisi ekonomi yang sulit, penulis anonim tersebut mengaku sampai menjual motor, suaminya mengamen, hingga sulit bayar biaya berobat.
Dia juga menuliskan keluarganya yang sulit makan sehari-hari, bahkan untuk mengirim uang bulanan kepada anaknya yang sedang pesantren di luar daerah. Tertulis juga gaji yang belum dibayar ini, ada puluhan pekerja.
Sebelumnya postingan tesebut sempat menjadi misteri. Lantaran yang mengunggah di FB, tidak beridentitas alias anonim. Namun rupanya kasus ini sedang ditangani oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Samarinda.
Disnaker Lakukan Mediasi
Disnaker telah memanggil pihak terkait untuk mediasi. Pada pekan lalu Jumat, 6 September 2024. Istri (pemilik postingan) pekerja Teras Samarinda turut hadir. Didampingi kuasa hukum dan Ketua TRC PPA Kalimantan Timur.
Diketahui, laporan belum dibayarnya gaji pekerja Teras Samarinda sudah disampaikan ke Disnaker sejak Juli lalu. Sudah ada dua kali pemanggilan sebelum Jumat itu, dan pihak kontraktor belum juga datang.
Disnaker yang memfasilitasi permasalahan kemudian mengadakan pertemuan kembali pada hari ini, Selasa, 10 September 2024. Kembali memanggil pihak kontraktor, setelah mediasi berulang yang gagal.
Pekerja hanya Ingin Gajinya
Kuasa hukum pekerja Sudirman, berharap pemkot bisa mengakomodir kasus ini dengan menekan perusahaan. Mengingat masih ada anggaran yang belum diberikan dari pemkot kepada kontraktor.
“Kami berharap tidak perlu diberikan, tapi diselesaikan dulu hak-hak karyawan,” jelasnya Selasa.
“Sebetulnya tidak besar, nggak sampai Rp1 miliar, para karyawan semua ini yang ada sama kami. Karena satu orang ada yang Rp10 juta, dari tiga mandor ini satunya ada yang Rp140 juta, ada dua orang yang hampir Rp100 juta, jadi hitungannya Rp300 juta,” tambahnya.
Sudirman menambahkan, para pekerja Teras Samarinda sudah tidak ada di Samarinda. Sebab kebanyakan dari Jawa, dan sudah pulang ke daerah asal. Katanya, mereka bahkan berjalan kaki ke pelabuhan karena tidak punya uang lagi.
“Kalau pun ada di sini, seperti mandor dan dia sudah diusir karena persoalan ini, dari rumah yang ditempati karena tidak bisa membayar. Akhirnya diusir dari rumah.”
Sudirman bersyukur Wali Kota Samarinda Andi Harun punya niat baik untuk membantu mengakomodir kasus ini. Dan berharap bukan hanya statement belaka dan segera ada tindak lanjut. Mengingat Teras Samarinda baru saja diresmikan.
“Kita menikmati sesuatu yang masih menyisakan duka bagi para pekerja dan harapannya bisa diakomodir oleh pemerintah,” pungkasnya.
Disnaker Keluarkan Anjuran
Kepala Bidang Hubungan Industrial M Reza Pahlevi akan mengeluarkan anjuran kepada pihak kontraktor dalam hari ini juga. Anjuran itu berisi sesuai dengan ketentuan, kewajiban kontraktor membayar haknya.
“Karena Disnaker hanya mengeluarkan anjuran, terkait dengan diterima atau tidak nanti kita lihat. Dari pekerja terima tidak anjuran disnaker, dari kontraktor juga,” kata Reza.
Reza memberikan waktu tiga hari dari Selasa ini. Sekaligus menunggu aduan selanjutnya yang kemungkinan masih ada.
“Hari ini proses anjuran dari dinas mungkin Insyaallah Pak Kadis pulang ditanda tangani,” pungkasnya. (ens/fth)
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Membandingkan Kiprah Leo Gaucho dan Pato di Musim Perdana Bersama Borneo FC
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
KPK Pelototi 10 Proyek Milik Pemkot Samarinda, dari Terowongan hingga Pasar Pagi
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Statistik Nadeo dan Ernando, Dua Kiper Terbaik Indonesia yang Bermain di Liga 1
-
VIRAL5 hari yang lalu
Mati Terdampar di Pantai Teritip Balikpapan, Tim Gabungan Potong dan Bakar Bagian Bangkai Paus Sperma
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Belum Sempat Buka Barrier di Kapsulan Juanda, Dishub Samarinda Keduluan Oknum Tak Dikenal
-
KUBAR5 hari yang lalu
Pengangguran di Kubar Tertinggi Kedua di Kaltim, AHJI akan Buat Kebijakan Perusahaan Tambang Prioritaskan Warga Lokal
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Ekonom Samarinda Dorong Pemkot Rangkul Fotografer di Teras Samarinda: Coba Diajak Ngobrol Dulu Aja
-
POLITIK5 hari yang lalu
Generasi Z Kaltim Siap Menyongsong Pilkada 2024: KPU Intensifkan Sosialisasi Kesadaran Politik