BONTANG
Kota Bontang Jadi Pilot Project Teknologi Wolbachia

DBD menjadi perhatian serius di Kaltim. Untuk itu pemerintah melakukan penyebaran nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan di Kota Bontang.
Virus Dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan, karena kasus ini terus mengkhawatirkan di berbagai daerah khususnya Kaltim.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan inovasi menarik yang dapat menanggulangi penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengatakan, salah satu pendekatan revolusioner yang diambil pemerintah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia melalui Pilot Project Penanggulangan.
“Salah satu pengendalian dan vektor yang sesuai dengan base pengetahuan dan teknologi adalah Nyamuk Wolbachia,”ujarnya dalam jumpa pers bertempat di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Jum’at 26 Januari 2024.
Proyek pilot ini diimplementasikan sebagai langkah awal untuk mengukur efektivitas penyebaran nyamuk Wolbachia dalam menekan kasus demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Kota Bontang satu-satunya wilayah yang mewakili Kalimantan Timur menjadi Pilot Project Teknologi Wolbachia untuk menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Alasan Bontang terpilih menjadi pilot project mewakili Kalimantan Timur lantaran menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus Dengue (DBD) yang cukup tinggi dan adanya kasus kematian di Tahun 2023.
Hal ini juga sesuai dengan Kepmenkes Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Priject Teknologi Wolbachia di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
Studi terkait manfaat dan risiko menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia dalam usaha pencegahan penularan infeksi dengue atau demam berdarah dengue telah banyak dilakukan sejak tahun 2011.
Harapannya, melalui serangkaian penelitian dan uji coba nyamuk Aedes aegypti diinfeksi dengan Wolbachia, dapat menghambat replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk.
“Tujuannya agar virus DBD itu tidak berbahaya bagi kita dan keturunan-keturunan nanti nyamuk itu akan punya Wolbacia sehingga nanti tidak ada lagi orang-orang yang terkena DBD,” jelasnya. (rw)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda