SAMARINDA
Limpasan Sungai Karang Mumus Jadi Faktor Utama Banjir Samarinda, Andi Harun Sampaikan Permohonan Maaf
Banjir yang menggenangi Samarinda belakangan disebut akibat limpasan Sungai Karang Mumus. Andi Harun minta maaf kepada masyarakat karena belum bisa basmi banjir di Samarinda secara optimal.
Hujan deras yang belakangan terjadi membuat Samarinda dikepung banjir. Terpantau, air masih menggenang di sejumlah titik di Kota Samarinda. Update terakhir, daerah yang masih terendam alah Perumahan Griya Mukti dan kawasan Bengkuring.
Tercatat, curah hujan yang mengguyur Kota Samarinda per 26 Januari 2025 mencapai 140 millimeter. Sehingga, faktor ini juga memperparah kondisi banjir di sejumlah titik di Kota Tepian tersebut.
Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun lewat konferensi pers di Anjungan Karangmumus, Balai Kota Samarinda. Usai terlaksana pada Kamis, 30 Januari 2025 lalu, hasil rapat soal penanganan banjir ini dihadiri oleh sejumlah pihak.
Mulai dari Ketua PUPR Kota Samarinda, Desy Damayanti, Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda, Yosiandi Radi Wicaksono, hingga Fadli, perwakilan PUPR bidang SDA Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan faktor utama dari banjir yang melanda Samarinda beberapa hari belakang ialah dampak dari Sungai Karang Mumus.
“Yang terjadi pada pada banjir kami terutama karena diakibatkan limpasan air dari Sungai Karang Mumus,” paparnya.
Penurunan Luas Genangan, Tapi Masih Ada PR
Luasan genangan pada banjir kali ini pun disebutkan berkurang. Papar Andi Harun, telah terjadi penurunan signifikan sebesar 34,8% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2022 genangan air yang merendam Kota Samarinda mencapai 482 hektare. Sedangkan tahun ini, genangan tersebut tercatat 314 hektare.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar menghadapi persoalan banjir yang terus berulang setiap tahunnya. Menurutnya, Kota Samarinda lepas dari masalah banjir adalah PR yang besar. Sehingga butuh waktu yang tidak sebentar.
“Memang secara teknis kita tidak bisa melakukannya. Karena penanganan banjir itu butuh waktu yang cukup panjang. Mungkin butuh waktu tiga sampai empat tahun. Dan kami sampaikan melalui kegiatan hari ini, bahwa penanganan banjir di Kota Samarinda terus berkelanjutan tahun ini dan tahun-tahun yang mendatang.”
Wali Kota Minta Maaf
Di hadapan awak media, Andi Harun mewakili seluruh jajaran pemerintah Kota Samarinda menyampaikan permohonan maafnya kepada warga terdampak.
“Kami semua menyampaikan rasa prihatin dan permohonan maaf kepada seluruh warga Samarinda terutama kepada warga yang terkena dampak banjir termasuk pasca-banjir yang saat ini masih mengalami genangan,” ujarnya.
Ia pun menyebutkan bahwa program untuk penanganan banjir di Kota Samarinda akan terus dilanjutkan.
Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, serta pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, dalam hal ini BWS, akan terus mengintegrasikan program penanganan banjir dengan lebih solid dan berkelanjutan.
“Pesan yang ingin kami sampaikan kepada seluruh masyarakat melalui konferensi pers ini adalah bahwa penanganan banjir di Samarinda akan terus dilanjutkan dengan koordinasi yang solid antara berbagai pihak,” pungkasnya. (tha/am)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
GAYA HIDUP5 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN4 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBanjir Kutim–Berau Tak Melulu Soal Tambang? Wagub Kaltim Buka Suara dan Bakal Cek Data JATAM
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
GAYA HIDUP2 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget

