Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Masyarakat Diminta Lebih Waspada dan Kritis Terhadap Penyebaran Hoax

Diterbitkan

pada

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur menggelar Sosialisasi Antihoax, di Hotel Aston, Kamis 29 Februari 2024. (DIskominfo Kaltim)

Teknologi semakin maju dan memudahkan masyarakat untuk menerima beragam informasi, tak terkecuali hoax. Dalam hal ini masyarakat diminta untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang diterima.

Hoax semakin mudah menyebar dan memberikan dampak yang serius di Tengah kemajuan teknologi dan kecepatan informasi yang didapat.

Untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kebenaran suatu informasi, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur menggelar Sosialisasi Antihoax, di Hotel Aston, Kamis 29 Februari 2024.

Kegiatan yang mengambil tema “Kaltim Bebas Hoax, Generasi Cerdas Indonesia Maju” diikuti peserta dari mahasiswa dari UNMUL, UNTG dan UINSI Samarinda.

Mewakili Pj Gubernur Kaltim, Kepala Dinas Kominfo Kaltim Muhammad Faisal mengatakan bahwa hoax seringkali disebarkan dengan motif yang enggak jelas.

Baca juga:   Benih Unggul Jadi Kunci Keberhasilan Produksi Perkebunan Kaltim

Bahkan beberapa hoax yang di antaranya sengaja disebar untuk menyesatkan.

Hoax bukan hanya berita bohong, tapi juga berita yang disebarkan dengan tujuan agar orang-orang bingung dan salah mengambil keputusan.

Dampak dari penyebaran hoax sangat besar, karena berita yang dikirim tanpa verifikasi bisa menjadi sumber ketidakpastian dan kebingungan.

Dia juga menekankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama jika sumbernya tidak jelas.

“Jangan ikut-ikut menyebarkan hoax, karena banyak judul yang terlalu bombastis dan tidak masuk akal,” tambahnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita hoax paling banyak disebarkan melalui grup WhatsApp keluarga.

Oleh karena itu, Faisal mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan kritis dalam menyikapi informasi yang diterima, serta berperan aktif dalam memerangi penyebaran.

Baca juga:   Persiapan Kaltim untuk Sambut Peserta Latsitarda Nusantara 2024 Semakin Matang

Berdasarkan laporan Ketua Panitia Andi Andi Abd Razaq yang mengatakan bahwa sasaran kegiatan ini adalah usia remaja agar remaja memiliki kemampuan dalam berselancar di dunia digital.

Selain itu, harapannya melalui kegiatan ini remaja bisa membentuk dan mementukan sikap serta pilihannya sendiri tanpa terkontaminasi dengan informasi hoax.

Selain itu remaja bisa menjadi agen untuk melawan informasi hoax dan memberikan informasi yang akurat pada masyarakat terutama pada pasca pemilu 2024. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.