EKONOMI DAN PARIWISATA
Mengenal Keanekaragaman Hayati Hutan Kalimantan di Museum Kayu Tenggarong

Bingung mencari tempat untuk menghabiskan akhir pekan? Coba berkunjung ke Museum Kayu di Tenggarong, deh. Tempatnya cocok untuk kamu yang ingin mengenal keanekaragaman hayati hutan Kalimantan.
Museum Kayu Tuah Hibah atau biasa dikenal dengan Museum Kayu Tenggarong. Museum ini terletak di kawasan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kalimantan Timur.
Harga tiket masuk museum ini sangat murah, untuk dewasa kamu bisa membayar sebesar Rp5 ribu, sedangkan untuk anak-anak sebesar Rp3 ribu.

Museum Kayu ini dibangun pada tahun 1990-an dengan gaya khas rumah panggung Kalimantan yang menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya.
Nama “Tuah himba” diambil dari semboyan Kota Tenggarong, “Tuah Himba Untung Langgong” yang berarti menjaga kekayaan hutan dan alam, maka manfaat yang diperoleh akan langgeng (lancar).
Museum ini berjarak 3 kilometer dari pusat Kota Tenggarong, Museum Kayu menyimpan jenis-jenis kayu yang tumbuh subur di Pulau Kalimatan.
Ketika kamu memasuki museum ini, kamu akan disambut dengan patung Lembuswana dan sepasang buaya muara yang sudah diawetkan.

Sepasang buaya tersebut menelan korban pada tahun 1990-an. Selain itu sepasang buaya ini memiliki cerita mistis tersendiri, jika penasaran berkunjunglah ke museum ini.
Setelah disambut dengan patung lembuswana dan sepasang buaya muara, museum ini memiliki 4 ruangan yang berisikan koleksi maupun kerajinan yang berkaitan dengan keanekaragaman hayati hutan Kalimantan.
Seperti ketika kamu masuk dari pintu utama, di sebelah kanan terdapat ruangan jenis-jenis kayu. Kayu-kayu yang menjadi koleksi di museum ini mencapai 200 lebih jenis kayu perdagangan. Kayu-kayu yang dikoleksi museum ini seperti kayu ulin, meranti, bangkirai, dan masih banyak lagi.
Di ruang yang lain terdapat ruangan herbarium yang berisi koleksi berbagai jenis daun yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur. Selain itu, di ruang ini, juga terdapat fosil kayu yang telah berumur ratusan tahun dan telah berubah menjadi batu.

Selanjutnya ada ruang hasil olahan rotan yang berisi berbagai jenis kerajinan berbahan dasar rotan. Kerajinan yang ditampilkan seperti perabotan rumah tangga, kursi, lemari, meja, dan masih banyak lagi.

Nah, ruangan terakhir di museum ini ada ruangan hasil olahan dari kayu. Di ruang ini, terdapat ukiran-ukiran kayu khas Kalimantan. Patung khas Dayak Kenyah, rumah betang, atau rumah panjang khas Dayak berukuran mini ikut melengkapi kerajinan yang tersusun rapi di sudut-sudut ruang.

Selain itu, di museum ini juga menampilkan beberapa jenis alat musik khas Kalimantan, lho! Dijamin deh, pulang dari museum ini kamu akan mendapat banyak pengetahuan baru tentang Kalimantan.

Jadi gimana? Ayo berkunjung ke Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong yang miliki segudang pengetahuan baru tentang keanekaragaman hayati hutan Kalimantan. (RW)

-
OLAHRAGA1 minggu ago
Borneo FC Ladeni Persis Tanpa 3 Pemain Pentingnya
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Felipe Cadenazzi Jadi Pahlawan Kemenangan Borneo FC Vs Persis | Hasil Liga 1
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Kalah di Putaran Pertama, Borneo FC Waspadai Kejutan Persis Solo
-
SAMARINDA1 minggu ago
Mantan Bupati Banyumas Tawarkan 4 Lokasi TPSP di Samarinda
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Kata Pelatih Borneo FC soal Potensi Debut Habibi Jusuf
-
OLAHRAGA6 hari ago
Sihran Keluar Lapangan dengan Pincang, Pelatih Borneo FC: Kehabisan Bensin Dia
-
OLAHRAGA1 minggu ago
Rating Borneo FC Vs Persis; Felipe Konsisten, Nadeo Gak Ada Obat
-
OLAHRAGA6 hari ago
Pelatih Borneo FC Puji Nadeo yang Tampil Cemerlang saat Lawan Persis