BALIKPAPAN
Mudah dan Bikin Nostalgia, IRT di Balikpapan Selalu Bikin Rawon dari Daging Kurban

Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Balikpapan bernama Ana (47) selalu mengolah daging kurban yang ia dapat menjadi rawon khas Surabaya. Selain mudah dan enak, menu ini mengingatkan pada masa kecilnya.
Seluruh umat islam tengah merayakan Hari Raya Iduladha 2024 yang jatuh pada Senin 17 Juni kemarin. Biasanya, setelah melakukan salat Ied, lalu dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
Lalu, daging hasil dari pemotongan hewan kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat setempat secara merata. Sehingga biasanya dalam beberapa hari ke depan, menu daging akan banyak ditemui di rumah-rumah.
Di Indonesia sendiri menu sajian daging cukup banyak ditemui. Dan berasal dari berbagai daerah. Mulai dari rendang, sate, bistik daging, dendeng, coto Makassar, tongseng, semur daging, hingga masakan rawon.
Yang terakhir, biasa jadi andalan. Masakan khas Surabaya yang terkenal dengan bumbunya yang berwarna hitam dari kluwek. Bentuknya serupa sup daging dengan kuah gelap dan rempah yang kuat.
Saking populernya, menu rawon ini tak cuma disajikan di Surabaya atau Jawa saja. Tetapi sudah tersebar kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Terutama suku Jawa yang tinggal di perantauan.
Rawon di Hari Raya
Meski sudah biasa disajikan pada makanan sehari-hari, makanan rawon sendiri tidak pernah ketinggalan ketika momen hari raya keagamaan. Utamanya pada saat momen Lebaran Iduladha.
Misalnya saja ibu rumah tangga di Balikpapan asal Surabaya, bernama Ana (47) yang kerap masak rawon setiap Lebaran Iduladha. Menurutnya itu dilakukan agar tidak lupa dengan budaya Jawa meski di perantauan.
“Ya berusaha melestarikan masakan sendiri. Sekaligus nostalgia waktu kecil karena dulu suka dimasakin menu rawon,” jelasnya Selasa, 18 Juni 2024.
“Kalau beli rasanya agak beda. Jadi lebih suka masak sendiri. Terutama saat Iduladha, pasti masak rawon,” tambahnya.
Untuk sejarah rawon sendiri ada berbagai macam versi dan masih kurang jelas. Namun memang cukup terkenal di Ibu Kota Jawa Timur itu. Beberapa spekulasi bermuculan, salah satunya rawon dahulunya merupakan makanan rakyat jelata yang kemudian naik kelas.
Menurut Ana, menu rawon termasuk sajian yang simpel dan mudah. Karena mirip dengan bumbu untuk membuat soto. Sehingga lebih dipilihnya ketimbang menu olahan daging lainnya untuk Iduladha.
Lanjutnya, yang membuat khas memang pada kluweknya. Aroma dan bumbu hitam yang pekat, sangat menggoda selera. Terutama jika ditambah dengan sambal dan kecambah pendek, dilengkapi kerupuk dan jeruk nipis.
“Jadi harus pintar juga pilih kluwek. Yang bagus, tidak kopong, tidak terbuka, apalagi yang berjamur,” pungkasnya. (ens/dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”