SAMARINDA
Parkir Liar Ditanyakan di Debat Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun: Solusinya e-Parking, Penghasilan Jukir Dinaikkan Setara UMK

Pada Debat Publik pertama Pilkada Kota Samarinda 2024, paslon tunggal nomor urut 2 ditanyai soal masalah parkir yang masih menjadi PR. Calon Wali Kota Samarinda Andi Harun menjawab, dirinya akan menerapkan e-parking seperti yang perlahan sedang diterapkan saat ini. Selain itu, pendapatan jukir akan dinaikkan minimal senilai UMK.
Meski hanya memiliki calon tunggal, tahapan Pilkada Kota Samarinda tetap berjalan sebagaimana mestinya Pilkada serentak 2024. Termasuk forum debat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda tetap mengadakan forum debat, untuk mempertajam visi misi paslon tunggal.
Diketahui Pilkada Kota Samarinda hanya diikuti oleh 1 pasangan calon. Yakni calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Andi Harun dan Saefuddin Zuhri yang diusung oleh seluruh (10) partai parlemen + 1 partai non-parlemen. Keduanya akan melawan kolom kosong.
Berbeda dengan Debat Pilkada Kaltim yang tampak memanas dan seru, paslon tunggal Andi Harun-Saefuddin Zuhri tampil tanpa lawan di Debat Publik perdana Pilkada Kota Samarinda 2024 Senin malam, 4 November 2024. Suasana pun adem ayem saja. Andi Harun dan Saefuddin Zuhri mulus memberikan jawaban tanpa bantahan atau sanggahan.
Keduanya menjawab sejumlah persoalan, mulai dari reformasi birokrasi, pelayanan publik, pengentasan kemiskinan, sampah, parkir, dan infrastruktur, yang disusun oleh tim perumus dan panelis, dan ditanyakan oleh moderator.
Jukir Liar di Samarinda
Menjelang akhir debat, moderator menanyakan pertanyaan yang cukup menarik dan memang menjadi persoalan yang banyak dirasakan oleh masyarakat Kota Samarinda. Sampai saat ini masih menjadi PR bagi pemerintah.
Calon wali kota Samarinda petahana Andi Harun mengakui masih terdapat kebocoran Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari sektor parkir. Penyebabnya pembayaran parkir yang masih manual dan tidak terdata dengan baik. Apalagi ada sekitar 604 kendaraan baik roda 2 dan roda 4 di Kota Samarinda.
“Jukirnya juga belum maksimal kejujurannya, kadang-kadang bahkan jukir liar sering menimbulkan keresahan.”
Solusinya, kata Andi harun, jika terpilih dia akan menggalakkan kembali penerapan e-parking di Kota Samarinda. Seperti yang sudah diterapkan di sejumlah mal dan di Teras Samarinda. Dengan pembayaran non-tunai, kebocoran retribusi bisa diminimalisir.
Selain itu, terkait jukir, Andi akan membuat transformasi agar jukir liar bisa diberdayakan. Dan berharap jukir bisa mengikuti aturan baru. Meski jukir tidak mendapatkan pendapatan dari penarikan tarif parkir, namun pendapatannya akan dijamin.
“Dari pendapatan Rp1 juta dinaikkan minimal umk, Rp3,4-3,5 juta. Kalau mereka mau dibina menjadi jukir resmi, kita akan bina menjadi jukir resmi,” pungkasnya Andi. (ens/fth)


-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun