SEPUTAR KALTIM
Pemprov Kaltim Lakukan Kajian Pengembangan IKN dengan Gandeng GIZ

Pemprov Kaltim terus melakukan kajian pengembangan IKN dengan mengandeng GIZ. Dengan adanya informasi lengkap tim GIZ , bisa memperkaya dan memperkuat RPJPD Provinsi Kaltim.
Melibatkan German Agency for International Cooperation (GIZ) atau Badan Kerja Sama Internasional Jerman, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan kajian pengembangan wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kajian ini outputnya menjadi milestone (peta jalan) dengan indikasi program,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni saat Kajian Potensi Pangan, Energi dan Jasa Wisata dari Zona Penyangga untuk Ibu Kota Nusantara di Ruang Rapat Kersik Luway Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 23 Juli 2024.
Ia mengakui bahwa rencana awal kajian adalah menampilkan green design yang bisa dikembangkan bagi daerah-daerah sekitar IKN.
Selain untuk mencukupi kebutuhan Kaltim sendiri, menurut Sekda, kawasan sekitar IKN bisa memasok bagi kebutuhan warga ibu kota negara baru Republik Indonesia itu.
“Terutama tiga sektor, yakni pangan, energi dan pariwisata,” jelasnya.
Green design pengembangan kawasan sekitar IKN, lanjutnya, bisa menjadi atensi bagi Otorita IKN dan kementerian/lembaga terkait.
Bahkan informasi lengkap tim GIZ, bisa memperkaya dan memperkuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kaltim.
“Kami ingin masukan dan saran dari perangkat daerah hari ini bisa melengkapi data kajian pihak GIZ untuk kedepannya,” harapnya.
Sekda Sri juga meminta kajian diperluas tidak hanya kawasan sekitar IKN (wilayah masuk 130 Km dari titik nol IKN), tetapi meliputi 10 kabupaten dan kota.
“Sebab kalau kita bicara Kaltim, maka 10 kabupaten dan kota didalamnya. Termasuk Mahakam Ulu yang jauh wilayahnya, pasti ada kontribusinya untuk IKN,” ungkapnya.
Manager GIZ IKI-JET Kaltim Ade Cahyat mempresentasikan kajian yang telah dilakukan pihaknya dalam bidang energi, pangan dan pariwisata untuk kawasan sekitar IKN.
“Kajian bertujuan melihat peluang kawasan sekitaran memasok 10 produk pangan, energi (listrik dan gas), serta jasa wisata bagi IKN,” ujarnya.
Terdapat 52 kecamatan dari enam daerah (Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Barat, Samarinda, Balikpapan) dengan luas wilayah 3,3 juta hektar dan jumlah penduduk 2,8 juta jiwa atau 73 persen penduduk Kaltim masuk dalam deliniasi zona penyangga atau daerah sekitar IKN.
“Dari potensi wilayah, maka pada 2035 daerah penyangga mampu memasok pangan dan energi untuk IKN, serta menyediakan kawasan wisata bagi warga IKN,” sebutnya.
Paparan hasil kajian GIZ dihadiri pimpinan perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim. (rw)

-
BALIKPAPAN5 hari ago
Yatim Mandiri Balikpapan Bagikan Alat Sekolah Ceria, Dukung Anak Yatim dan Dhuafa Raih Cita-Cita
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RPJMD Kaltim 2025–2029 Resmi Disahkan, Jadi Panduan Pembangunan Lima Tahun ke Depan
-
SAMARINDA1 hari ago
Dianggap Langgar SK Gubernur, Satpol PP Segel Kantor Maxim Samarinda
-
SAMARINDA3 hari ago
Deni Hakim Anwar Soroti Kendala Volume Sampah untuk Proyek WtE Samarinda
-
OLAHRAGA5 hari ago
Panahan Indonesia Sumbang 10 Emas, Kaltim Kukuhkan Posisi di Fornas VIII NTB
-
OLAHRAGA3 hari ago
ULD Kaltim Juara Umum Fornas VIII 2025, Sabet 8 Emas
-
SAMARINDA5 hari ago
SMAN 16 Samarinda Terima Delegasi Korea Selatan, Pererat Pertukaran Budaya Lewat EBIFF 2025
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Ketimpangan Pengeluaran Kaltim Sedikit Naik, Tapi Masih dalam Kategori Rendah