Connect with us

GAYA HIDUP

Pengusaha Samarinda: Frugal Living Itu Bukan Ngirit sampai Zalim ke Diri Sendiri dan Keluarga

Diterbitkan

pada

pengusaha
Eva Suci Ramadhani. (IST)

Pengusaha wanita asal Samarinda, Eva Suci Ramadhani ikut buka suara soal frugal living. Agar tidak dipahami secara barbar tanpa paham esensinya. Ia khawatir, akan banyak orang yang menabung mati-matian demi membeli sesuatu. Sampai harus menyiksa diri sendiri dan keluarganya.

Istilah frugal living sedang nge-tren belakangan ini. Gaya hidup hemat ini dikampanyekan oleh beberapa konten kreator. Sebagai siasat mengatur finansial keluarga. Terutama untuk yang pendapatannya masih kurang atau setara UMR.

Persoalannya, kecepatan penyebaran informasi membuat frugal living dipahami secara mentah oleh banyak orang. Yang tertanam hanya, hidup hemat bin irit.

Seperti yang dicontohkan seorang kreator bernama Cintya. Yang mengaku tinggal di Jakarta, dengan pendapatan Rp3,5 juta. Dia bilang kalau Rp3 juta dari gajinya, diberikan pada orang tua. Sementara dia hanya memegang Rp500 ribu untuk hidup selama sebulan.

Melihat fenomena frugal living yang ramai dibicarakan. Pengusaha sekaligus motivator keluarga, Eva Suci Ramadhani pun buka suara. Dalam unggahannya di media sosial. Ia mendefinisikan frugal living secara sederhana.

Poin utamanya adalah gaya hidup frugal adalah kemampuan seseorang mengeluarkan uangnya dengan sadar. Bisa memilah mana kebutuhan, mana keinginan. Dan menerapkan frugal living, bukan berarti sampai harus makan makanan yang tidak bergizi asal irit.

Catatan Eva

Eva menulis catatan ini di media sosialnya. Dan telah mengizinkan Kaltim Faktual untuk mengutipnya. Berikut tulisannya, setelah diperbaiki demi menyesuaikan standarisasi media massa.

“Lagi ramai soal frugal living, dan kalo saya lihat masih banyak yang salah kaprah soal ini.”

“Frugal living sebenarnya sudah lama ada, ya. Cuma baru viral sekarang, dan enggak jarang sebenarnya udah pada nerapin frugal living. Cuma ga tau istilahnya aja.”

“Ada yang katanya frugal living sampai mengorbankan apa yang dimakan, dan keperluan vital. Contoh makan bener-bener cuma sama garam, tanpa mencukupi nilai gizi.”

“Trus ada postingan yang viral, katanya bisa menekan biaya listrik sebulan cuma Rp20 ribu, karena cuma pake lilin. Lebay sih ini , tapi ya gitu, namanya konten, kalo biasa aja kan ga bakal viral.”

“Padahal frugal living tuh gak begitu.”

“Jadi frugal living itu adalah sebuah gaya hidup, di mana kita mengeluarkan uang DENGAN KESADARAN.”

“Bukan kek lagi kena hipnotis, tiba-tiba checkout keranjang kuning barang fashion, padahal niat awalnya mau cari resep masakan.”

“Atau beli barang yang dianggap lucu padahal sebenernya gak perlu, tapi diperlu-perluin karena mumpung diskon.”

“Yang gitu jelas bukan frugal living.”

“Dan frugal living ini beda sama pelit, kalau pelit bener-bener gak mau keluar uang meskipun perlu, kalaupun beli kadang beli yang murah aja, kualitas belakangan.”

“Sedangkan frugal living, bisa jadi beli barang yang jauh lebih mahal, tapi emang bagus kualitasnya, jadi secara jangka panjang lebih murah dan irit, karena gak perlu gonta-ganti beli. Beli 1 kali untuk waktu yang lama.”

“Terus kalau frugal living ini gak suka beli barang yang gak diperlukan, gak suka numpuk-numpuk barang, biasanya di rumahnya gak ada lemari khusus nyimpen toples-toples yang jarang dipake karena ujung-ujungnya tetep make toples bekas makanan kemasan.”

“Dan, tiap keluarga punya standar atau pola yang berbeda dalam menjalankan frugal living ini.”

“Gak usah baper dan merasa gagal/boros, ketika ada yang ngaku gaji Rp3 juta, frugal living terus bisa beli berbagai aset hanya dalam 1 tahun.”

“Mana tahu ada “keran” darimana lagi tapi gak disebutkan. Jangan sampai ikut-ikutan tapi, ternyata salah.”

“Tetep nikmati rezeki yang sudah Allah kasih, jangan juga sampai zalim sama keluarga dan diri sendiri.”

“Atur budget setiap pos pengeluaran, jadi paham betul berapa sebenarnya batas maksimal setiap pengeluaran, dan berapa yang kudu disisihkan untuk nabung.”

“Intinya, keluarkan uang secara SADAR. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dan yang terpenting, mengatur uang itu lebih mudah, kalau ada duitnya.” (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.