SAMARINDA
Perobohan Pasar Pagi Samarinda capai 40%, Sebelum Lebaran Sudah Rata dengan Tanah

Pasar Pagi Samarinda mulai dirobohkan sebulan terakhir. Dan kini progresnya mencapai 40%. Targetnya, sebelum Lebaran Idulfitri tiba, bangunan Pasar Pagi sudah rata dengan tanah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus melanjutkan rencana pembangunan ulang Pasar Pagi. Yang telah direncanakan sejak awal 2023 lalu. Menjadi Pasar Pagi baru versi high level.
Sempat diwarnai berbagai polemik. Seperti gejolak dengan 2800 pedagang di dalam pasar. Lalu dengan 48 pemilik ruko SHM yang bertetangga dengan Pasar Pagi. Sampai saat ini belum ada penyelesaian. Meski polemiknya mereda.
Kini Pemkot Samarinda mulai merobohkan Pasar Pagi. Bangunan dari sisi Jalan Jenderal Sudirman sudah mulai runtuh. Sejumlah tukang bekerja di sana. Dibantu excavator dan mobil pengangkut material.
Kepala Proyek Pembongkaran Pasar Pagi Muhammad Munawer Mud mencatat. Pihaknya mengerahkan sekitar 70 orang. Sekitar 45 di antaranya didatangkan dari Jawa. Dan sisanya merupakan warga sekitar.
Munawer menyebut, saat ini progresnya sudah mencapai 40%. Pembongkaran sudah berjalan selama kurang lebih 1 bulan. Dan masa pengerjaan ditargetkan 1 bulan lagi.

“Targetnya memang bulan depan ini harus sudah selesai gitu kan harus sudah selesai semuanya. Sebelum lebaran targetnya sudah rata dengan tanah,” jelas Munawer Sabtu, 9 Maret 2024.
Munawer bilang, pembongkaran berjalan lancar. Meski ada beberapa kendala. Karena posisi Pasar Pagi yang berada di antara rumah warga. Membuat pekerja harus berhati-hati. Agar tidak mengganggu bangunan di sekitar pasar.
Supaya tidak molor, saat bulan puasa pun mereka akan tetap bekerja. Hanya saja tidak sampai malam. Agar tidak mengganggu umat Islam yang sedang beribadah teraweh.
“Makanya kami ini lembur. Dan kami juga menggunakan sistem siram. Agar debu-debu tidak mengenai pengendara atau warga sekitar,” tambahnya.
Selama pengerjaan, beberapa keamanan juga dikerahkan. Untuk mencegah pencurian material besi yang berharga di sana. Seluruh materialnya, dibuang ke tanah milik Munawer di Ringroad dan Sungai Siring.
Untuk proses pembongkaran sendiri Munawer mengaku mengeluarkan anggaran yang cukup besar. Untuk gaji pekerja saja, borongan tukang spesialis pembongkaran bisa mencapai Rp800 juta.
“Tambah sewa exca, bayar mobil, beli solar. Kalau ditotal Rp2-3 miliar ada kali,” pungkasnya. (ens/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Semangat Kemerdekaan: Kaltim Bagikan 7.000 Bendera Merah Putih kepada Warga
-
SAMARINDA4 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Festival Qasidah 2025, Hidupkan Kembali Seni Islami di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
IDAI Kaltim dan TP PKK Bersinergi Tekan Stunting, Dorong Imunisasi Lengkap
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Dari Kukar ke Dunia: Rahmi Bawa Pulang Juara 3 Tilawah Putri Internasional