LIPUTAN KHUSUS
Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Meleset dari Timeline, Wali Kota Tetap Optimistis

Proyek pembangunan ulang atau revitalisasi Pasar Pagi Samarinda dipastikan meleset dari jadwal. Namun wali kota optimistis kelar tepat waktu, setelah pemkot duduk bersama pedagang belum lama ini.
Kabar pembangunan ulang Pasar Pagi kembali bergulir. Sebelumnya, pada pertengahan November lalu, pengurus Forum Pedagang Pasar Pagi menemui Komisi II DPRD Samarinda.
Mereka menyampaikan aspirasinya. Kembali meminta kejelasan. Terkait rencana pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda yang sempat senyap tanpa kabar lanjutan. Sebab kabar terakhir, grand design bangunan barunya tengah direvisi.
Ditambah belum adanya dialog antara Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dengan pihak pedagang. Membuat rencana yang sudah bergulir sejak Februari lalu itu kian buram. Membuat para pedagang semakin khawatir akan nasibnya.
Sesuai jadwal, harusnya pada Desember 2023 ini, Pasar Pagi sudah dikosongkan. Itu artinya ribuan pedagang sudah direlokasi ke pasar sementara.
Pemkot Buka Suara
Beberapa waktu setelah itu. Pemkot Samarinda akhirnya buka suara. Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku mengaku optimis kalau pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda akan selesai sebelum masa jabatannya berakhir.
“Sangat optimis jika semua lancar, kemudian mendapatkan dukungan yang masif dari pedagang.”
“Waktunya akan cukup kalau satu tahun, asalkan tak ada penolakan atau kontroversi yang memakan waktu. Oleh sebab itu, mohon dipahami maksud dan niat baik dari pemerintah,” jelasnya pada Kamis 30 November lalu.
Andi Harun meminta dukungan dari berbagai pihak untuk dapat melangsungkan rencana besarnya itu. Sehingga rencana akan berjalan lancar sesuai target yang telah ditentukan.
Audiensi Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda
Kejelasan soal pembangunan ulang Pasar Pagi telah terjawab. Pada Senin 4 Desember lalu. Komisi II DPRD Samarinda menggelar audiensi membahas rencana pembangunan pasar legendaris Samarinda itu. Dihadiri Pemkot Samarinda dan juga perwakilan pedagang.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam audiensi itu memaparkan konsep pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda yang telah dibuat oleh Dinas Perdagangan. Sekaligus menyebutkan beberapa tempat relokasi yang sudah direncanakan.
“Ada empat lokasi, termasuk area grosir, Sungai Dama, dan Mall Plaza Mulia, telah ditentukan sebagai relokasi untuk pedagang Pasar Pagi,” ungkapnya Senin.
Pemimpin Samarinda itu memastikan proyek ini akan berjalan sesuai dengan kontrak dan langsung melibatkan pedagang. Menjadi tanda komitmen dan keseriusan Pemkot Samarinda untuk membangun ulang Pasar Pagi Samarinda.
Pedagang Ikut Mendukung
Setelah duduk bersama dengan Pemkot Samarinda. Para perwakilan pedagang yang sempat menolak rencana pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda. Kini tampak memberi dukungan.
Ketua Forum Pedagang Pasar Pagi Samarinda, Thoriq Hakim mengaku masih mempertimbangkan tempat relokasi yang diajukan.
“Emang kita sebagai rakyat mau tidak mau harus mengikuti pemerintah. Tapi yang belum deal kita ini soal relokasi.”
“Pengurus forum masih ingin diskusi dengan pedagang. Dengan perwakilan pedagang dalam waktu dekat ini. Kalau pedagang sepakat, forum akan menyampaikan kepada tim yang sudah ditunjuk Pak Wali Kota. Artinya hari ini belum final,” jelas Thoriq Hakim.
“Jadi kalau memang ada opsi tempat strategis, ya kalau itu disetujui kami mau aja,” imbuhnya.
Keterangan Kepala Dinas Perdagangan
Kepala Dinas Perdagangan Samarinda Marnabas, ikut buka suara soal mencuatnya kembali kabar pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda.
“Saya selama ini memang irit bicara, karena semua kan belum tuntas tempatnya dan sebagainya. Sekarang kan sudah tuntas, sudah kita tentukan,” terangnya belum lama ini.
Marnabas mengaku, rencana pembangunan ulang pasar sudah dilempar kepada tim pelaksana. Berada pada tim khusus yang dipimpin Asistem I Ridwan Tassa. Kemudian dilanjutkan oleh PUPR dalam pembangunan proyeknya.
Marnabas bilang, bulan Desember ini akan dilakukan relokasi, kemudian pembongkaran bangunan pasar lama pada bulan Januari. Sehingga masih tetap sesuai rencana awal. Walau meleset sedikit.
“Bola sudah saya lempar nanti ke tim, kita perkiraan saya berharap tim ini akan memindahkan bulan Desember. Karena di Desember ini juga, kan yang ngerjakan nanti kan PUPR. Saya ini kan tukang masak aja.”
Marnabas meminta agar tidak berkiblat pada Pasar Baqa yang dibangun selama 7 tahun dan mangkrak 2 kali. Karena secara anggaran ketika itu memang ada ketidaksesuaian. Sementara kali ini, anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan dengan estimasi Rp300-an miliar.
“Nanti kita atur lagi pembagian tempatnya bersama pedagang. Setahun ini, selama relokasi pedagang nggak ada bayar petak, gratis. Kalau sudah balik ya retribusi tetap,” pungkasnya. (dra)
Reporter: Khairun Nisa | Kaltim Faktual


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan