Connect with us

SEPUTAR KALTIM

RRI Samarinda Gelar Drama Musikal “Ranam Banua”, Serukan Pelestarian Alam dan Budaya Kaltim

Published

on

Teater Kolosal "Ranam Banua" yang ditampilkan di Gedung Rinjani Asnawi, UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim, Rabu. (Ist)

Pertunjukan drama musikal kolosal Ranam Banua berhasil memukau penonton di Gedung Rinjani Asnawi, Taman Budaya Kalimantan Timur. Karya ini tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga menyuarakan pesan kuat tentang pelestarian alam dan budaya daerah.

Pertunjukan drama musikal kolosal bertajuk Ranam Banua sukses digelar di Gedung Rinjani Asnawi, UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur, Rabu, 5 November 2025. Karya monumental ini menafsirkan kembali hubungan manusia dengan alam, budaya, dan leluhurnya melalui pendekatan teater kolosal yang memadukan unsur musik, tari, dan puisi.

Mengusung semangat reflektif, Ranam Banua menggambarkan perjalanan manusia modern yang perlahan menjauh dari alam dan akar budayanya. Melalui harmoni musik sapeq, tari tradisional, teater, dan puisi, pertunjukan ini mengajak penonton merenungkan kembali jati diri manusia serta pentingnya menjaga keseimbangan dengan bumi yang memberi kehidupan.

Kepala LPP RRI Samarinda, Siti Saraswulan, menyampaikan bahwa Ranam Banua merupakan bentuk nyata komitmen RRI dalam mengangkat nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan Timur, khususnya dalam upaya menjaga kelestarian flora dan fauna. Kegiatan ini juga digelar bertepatan dengan peringatan Hari Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh setiap 5 November.

“Ranam Banua bukan sekadar pertunjukan, melainkan cermin semangat kolaborasi antara RRI dan para pelaku seni untuk menjaga identitas budaya bangsa, khususnya di Kalimantan Timur,” ujar Saraswulan.

Pertunjukan ini merupakan hasil kolaborasi antara LPP RRI Samarinda dan Tirto Negoro Foundation, melibatkan para seniman lokal berbakat serta komunitas lingkungan. Sinergi tersebut menghadirkan karya yang tidak hanya memukau secara estetika, tetapi juga sarat makna tentang pentingnya pelestarian alam dan budaya.

Saraswulan menambahkan, pesan pelestarian yang diangkat dalam Ranam Banua diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat luas.

“Pesan pelestarian alam dan budaya Kalimantan Timur ini semoga bisa menginspirasi pendengar di seluruh Nusantara,” tutupnya.

RRI Samarinda juga menyiarkan langsung pertunjukan Ranam Banua secara nasional melalui Pro 1 dan Pro 4, memungkinkan masyarakat di seluruh Indonesia menikmati karya seni bernuansa pelestarian budaya dari Bumi Etam.

Turut hadir Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang SDA, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, Arif Murdianto, mewakili Gubernur Kalimantan Timur, bersama sejumlah kepala OPD, mitra RRI, serta komunitas seni dan budaya setempat. (Hmd/dfa/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.