SAMARINDA
Rutin Bersih-Bersih SKM, DLH Samarinda: Separuh Tanggung Jawab Kebersihan Ada di Masyarakat
Oktober ini, DLH Samarinda kembali menggelar bersih-bersih SKM. Menyasar segmen Jalan Pesut sampai Kehewanan. DLH berharap masyarakat tidak lagi buang sampah ke sungai. Kalau itu beres, separuh masalah kebersihan kota tertangani.
Dinas spesialis kebersihan kota alias Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, kembali melakukan agenda rutin tiap bulan. Yakni melakukan bersih-bersih dan pungut sampah di Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda.
Setelah pada September lalu menyasar segmen Pasar Segiri. Pada Sabtu, 28 Oktober 2023, menyentuh segmen Jalan Pesut sampai Kehewanan. Mayoritas yang didapat, sampah rumah tangga. Setelah 3 jam, dapat dua truk sampah.
DLH menaruh harapan besar pada masyarakat. Karena sebetulnya, separuh dari tanggung jawab akan kebersihan kota, berada di masyarakat itu sendiri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda Endang Liansyah mengaku pihaknya tidak bisa bekerja sendirian. Butuh keterlinatan semua pihak. Karena sampah merupakan urusan bersama.
“Sampah ini, kalau masyarakat mau taat buang sampah aja, itu separuh urusan selesai. Tinggal urusan angkutnya saja lagi,” jelas Endang usai susur SKM.
“Apalagi kalau masyarakat semua buang sampah di TPS dan pada saat jam buang. Jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Itu separuh masalah kebersihan kota selesai. DLH tinggal ngangkut aja,” lanjutnya.
Namun kebiasaan masyarakat itu masih jadi PR tersendiri. Endang minta RT dan lurah ikut membantu sosialisasi. Lalu camat membantu mengkoordinir. Bertanggung jawab akan wilayahnya masing-masing.
Karena kebiasaan masyarakat termasuk satu yang paling menghambat kerja DLH. Sementara setiap bersih-bersih, jumlah sampahnya hampir selalu mencapai 2 truk. Bahkan bisa lebih.
“Kalau saja masyarakat nggak buang sampah di sungai. Kan sungai nggak usah kami urus, kami sudah bisa urus yang lain.”
Bahkan menurut Endang, segala upaya yang dilakukan DLH Samarinda. Seperti belum berdampak kepada masyarakat. Membuat masalah sampah di Ibu Kota Kaltim, berkutat di situ-situ saja.
“Nah belum ngefek. Ngefek kan belum ada. Kita langsung ke zero waste,” imbuh Endang Liansyah. (ens/fth)
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA10 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA19 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

