Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Sekolah Rakyat Kaltim: Solusi Pendidikan untuk Masyarakat Miskin Ekstrem dan Rentan Sosial

Diterbitkan

pada

Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak. (Adpimprov Kaltim)

Pemprov Kaltim mulai merealisasikan program Sekolah Rakyat sebagai bentuk kepedulian terhadap kelompok miskin ekstrem dan rentan sosial. Dengan pendekatan berbasis data dan intervensi sosial, program ini jadi harapan baru dalam menutup kesenjangan pendidikan di daerah.

Dalam hal ini, pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan, tapi juga untuk mengangkat harkat, memulihkan martabat, dan membuka jalan hidup bagi kelompok yang selama ini berada di pinggiran, seperti anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, yatim piatu, korban kekerasan, hingga mereka yang kehilangan akses karena alasan sosial-ekonomi.

Di Kaltim, pendidikan tidak lagi dipandang sebatas proses akademik di ruang kelas. Melalui program Sekolah Rakyat, pemerintah mengangkat pendidikan sebagai alat intervensi sosial.

Adapun pembangunan Sekolah Rakyat saat ini dimulai di Kota Samarinda dalam bentuk skema rintisan. Meski bangunan permanen belum rampung sepenuhnya, berbagai persiapan teknis seperti pendataan siswa, proses seleksi, dan tes kesehatan telah dilakukan secara bertahap. Untuk Samarinda, diketahui terdapat tiga titik yang diusulkan sebagai sekolah rintisan, di antaranya SMA Negeri 16 Samarinda, BPMP Kemendikdasmen Kaltim, serta BPVP Kaltim.

Baca juga:   Ketua Komisi III DPRD Kaltim Walkout: Protes Aspirasi Rakyat Diabaikan dalam Rapat Pokir

Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa sekolah rintisan diperkenankan berjalan apabila telah mendapat persetujuan pembangunan fisik. Ia mencontohkan, di Samarinda saat ini telah ditetapkan satu titik lokasi sebagai tahap awal.

“Sekolah rintisan dapat dijalankan selama sudah mendapatkan persetujuan pembangunan fisiknya. Saat ini, salah satu titik yang sudah ditetapkan berada di Samarinda,” ujar Andi Muhammad Ishak, Senin, 14 Juli 2025.

Ia turut menyampaikan, Sekolah Rakyat ditargetkan menampung hingga 1.000 siswa, mencakup jenjang SD (kelas 1–6), SMP (18 kelas), dan SMA (9 kelas).

“Rintisan ini hanya berlangsung sekali, tidak akan diulang di tahun-tahun berikutnya. Seluruh siswa yang kini masuk melalui skema rintisan nantinya akan dipindahkan ke sekolah permanen,” jelasnya.

Baca juga:   Selvi Ananda Gibran Buka Puncak HKG ke-53 PKK di Samarinda: “PKK adalah Fondasi Bangsa”

Seleksi Ketat Berbasis Data Sosial

Karena masih bersifat rintisan, pembiayaan operasional sekolah saat ini bersumber dari kombinasi dana APBN dan APBD Provinsi Kaltim. Untuk APBD Kaltim, alokasi anggaran yang dikucurkan bersifat pelengkap, seperti penambahan daya listrik serta pemenuhan fasilitas penunjang non-gedung, termasuk pembangunan halaman sekolah.

Kemudian, untuk memastikan program ini tepat sasaran, proses penerimaan siswa di Sekolah Rakyat diintegrasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yaitu Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

DTSEN merupakan sumber tunggal data sosial ekonomi masyarakat Indonesia, yang mencakup informasi nomor induk kependudukan (NIK), kondisi sosial-ekonomi, serta hasil verifikasi DTKS dan Registrasi Sosial Ekonomi.

Langkah ini bertujuan agar layanan pendidikan benar-benar diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan kelompok rentan lainnya. Dengan begitu, pemerintah daerah memastikan bahwa peserta yang diterima adalah mereka yang masuk kategori miskin ekstrem dan membutuhkan dukungan berkelanjutan.

Baca juga:   Balikpapan Sukses Gelar Puncak HUT ke-45 Dekranas, Dihadiri Ibu Negara Selvi Gibran

“Harus masuk DTSEN. Itu prinsip dasarnya. Semua tetap harus terintegrasi,” tegas Andi Ishak.

Melalui Sekolah Rakyat, Pemprov Kaltim menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang benar-benar berpihak pada mereka yang selama ini terpinggirkan. Dengan menyasar kelompok miskin ekstrem dan rentan sosial, program ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk menutup kesenjangan akses pendidikan yang masih lebar di berbagai wilayah. Bukan sekadar pembangunan fisik, Sekolah Rakyat menjadi simbol hadirnya negara dalam menjamin hak dasar pendidikan bagi seluruh anak, khususnya di Bumi Etam. (sef/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.