POLITIK
Seorang PAM TPS di Samarinda Meninggal, Korban Pemilu Kaltim Bertambah Lagi

Seorang Petugas Pengamanan (PAM) TPS di Samarinda, berusia 45 tahun meninggal dunia usai jalankan tugasnya. Sebelumnya, seseorang dengan tugas yang sama di Berau mengalami nasib serupa.
Meski tidak semasif edisi sebelumnya, Pemilu 2024 tetap saja menelan korban jiwa. Dinas Kesehatan Kaltim baru-baru ini merilis bahwa 245 petugas KPPS di Kaltim mengalami gangguan kesehatan. Dan seorang petugas PAM TPS di Berau menghembuskan napas terakhirnya, tak lama usai perhitungan suara di TPS-nya berakhir.
Sayang ia bukan korban meninggal dunia satu-satunya. Karena pria bernama Donny Rolano, berusia 45 tahun. Yang bertugas sebagai PAM TPS 9 Loa Bakung, Sungai Kunjang, Samarinda. Juga meninggal pada 20 Februari kemarin, setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit.
Kronologi Kematian PAM TPS di Samarinda
Istri mendiang Donny bernama Dini menceritakan, bahwa ini pertama kalinya sang suami menjadi PAM TPS. Almarhum memang memiliki riwayat penyakit diabetes. Namun tak memperkirakan bahwa setelah menjaga keamanan TPS, utamanya sejak logistik datang, pencoblosan, hingga penghitungan suara. Akan mengalami rasa lelah akut.
“Setahu saya, orang yang memiliki penyakit diabetes memang tidak boleh kelelahan,” ungkap Dini baru-baru ini.
Usai penghitungan suara selesai pada 15 Februari jam 4 subuh, ia pulang dan langsung tidur.
“Sampai rumah langsung memakai selimut dan langsung beristirahat,” ujarnya.
Sebelum pencoblosan, almarhum sudah kurang sehat. Ia kurang nafsu makan dan muntah ketika mengonsumsi sesuatu. Setelah pencoblosan, Donny mengalami radang tenggorokan dan meriang.
Melihat kondisi sang suami yang semakin memburuk. Dini pun berinisiatif untuk memberikan obat pereda sakit yang dibelinya.
Namun sayangnya obat tersebut tidak bereaksi. Sehingga, Donny harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
“Pak RT menyuruh untuk di bawa ke Rumah Sakit Hermina,” tuturnya.
Sesampainya di Rumah Sakit Hermina, Donny mendapat tindakan dan perawatan intensif selama dua hari. Namun, keadaan Donny semakin memburuk. Hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Selasa 20 Februari 2024.
“Sore sekitar pukul 5 sudah dinyatakan meninggal dunia di RS Hermina,” tutupnya.
Harus Dievaluasi
Dengan tumbangnya 2 orang PAM TPS. Yang notabene memang harus melek lebih lama dari petugas lainnya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin merasa perlu ada evaluasi pada penyelenggaraan pemilu.
Tak hanya untuk mekanisme pekerjaan PAM, tapi juga ke semua petugas. Termasuk saksi dari partai politik ataupun caleg. Karena mereka berpotensi mengalami kelelahan yang sama.
“Mudahan kami bisa pantau semuanya tahun depan termasuk linmas harus ada BPJS-nya,” ungakap Jaya.
Ia juga menekankan bahwa saat seleksi petugas KPPS dan saksi. Pengecekan riwayat penyakit harus ketat. Calon petugas juga harus jujur terhadap kondisinya. Catatan data ini ia pikir bisa mengurangi dampak buruk pemilu.
“Kami juga akan siapkan vitamin. Kami sudah buat edaran bagi petugas yang membutuhkan vitamin bisa datang ke faskes setempat agar bisa diberikan obat,” pungkasnya. (dmy/dra)


-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
BALIKPAPAN1 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun