SAMARINDA
Setelah Dikaji, Transportasi Kereta Api di Samarinda Belum Memungkinkan Diterapkan dalam Waktu Dekat
Pemkot Samarinda baru saja merampungkan kajian pengadaan transportasi masal berbasis rel alias kereta api. Hasilnya, pembangunan kereta api belum bisa diterapkan dalam waktu dekat di Kota Samarinda. Karena belum layak secara finansial dan ekonomi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus menahan diri untuk memiliki transportasi masal berbasis rel atau kereta api. Sebab secara kajian kelayakan, rencana pengadaan kereta api belum memungkinkan.
Pemkot sendiri sudah mulai kajian kelayakan atau Studi Kelayakan (Feasibility Study) atas rencana pengadaan transportasi masal kereta api sejak Desember 2023. Dan pada Selasa kemarin, dilakukan pemaparan akhir hasil kajian.
Rencananya, kereta api itu akan melintas di dalam kota. Jalurnya membentang dari Jalan Hasim Asyari Kecamatan Sungai Kunjang, menuju ke pusat perbelanjaan BIG Mal, ke area kota, hingga mencapai Bandara APT Pranoto.
Rencana ini awalnya akan menambah variasi dari transportasi masal selain bus listrik yang bakal diadakan tahun depan. Sekaligus jadi penunjang kepadatan aktivitas di Bandara APT Pranoto yang terus mengalami peningkatan.
Belum Memungkinkan Memiliki Kereta Api
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut saat ini pengadaan kereta api belum layak di Ibu Kota Provinsi Kaltim. Sebab secara kondisi finansial dan kelayakan secara ekonomi, masih belum layak. Banyak hal yang jadi kendala.
Pertama, masalah anggaran. Andi mencatat, untuk mengadakan transportasi masal kereta api di Kota Samarinda, perlu anggaran minimal sebesar Rp8 triliun. Itu baru angka pembuatan jalan rel. Belum gerbong, stasiun, dan lainnya.
Angka Rp8 triliun tentu saja menjadi nilai yang fantastis untuk kondisi APBD pemkot. Apalagi saat ini, pemkot masih banyak pekerjaan di sektor pembangunan infrastruktur, penataan kota, dan pengendalian banjir. Belum mampu mengalokasikan untuk kereta api.
“Apalagi kepadatan bandara kita masih belum sepadat bandara lain di Indonesia.”
Sementara perhitungan jumlah penumpang yang diperkirakan akan menggunakan kereta api, sekitar 525-550 orang setiap harinya. Dari jumlah itu, sangat tidak seimbang antara nilai investasi dan kuantitas penumpangnya.
“Tapi ke depan jika ada faktor lain selain APT Pranoto, misal ada aktivitas ekonomi di arah menuju bandara atau destinasi wisata, dan APT Pranoto semakin padat, akan layak secara ekonomi meski kita investasi besar di awal,” katanya Selasa, 10 Desember 2024.
Hanya Ditunda, Tidak Dibatalkan Begitu Saja
Ide pengadaan transportasi masal kereta api ini, setelah melihat kondisi Kota Samarinda yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan. Baik dari segi pembangunan, lalu jumlah penduduk, dan kepadatan lalu lintas.
Kata Andi Harun, jika saat ini belum layak, suatu saat nanti, kereta api ini akan menjadi layak seiring dengan perkembangan dari Kota Samarinda. Sementara dari segi pendanaan, pemkot balal komunkasi dengan Pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi.
Meski kereta api belum dapat terealisasi, kata Andi, setidaknya pihaknya telah mempunyai dokumen konsep perencanaan dan studi kelayakan. Sehingga ketika ingin meminta bantuan anggaran, konsep sudah tersedia.
“Jadi ketika kita berdiskusi dengan pemerintah provinsi apalagi kalau pemerintah provinsi mau sama-sama membangun jalur kereta api dari kota ini ke APT Pranoto tentu akan memiliki harapan untuk bisa diwujudkan.”
“Tapi Samarinda gak bisa sendiri, butuh keterlibatan provinsi, syukur-syukur jadi proyek strategis nasional,” tambahnya.
“Jadi walaupun mungkin kesimpulannya saat ini belum layak secara finansial, tapi di masa yang akan datang ini akan layak secara ekonomi,” pungkasnya. (ens/fth)
-
GAYA HIDUP1 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoKabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 13 Persen, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap ‘Tempur’ di Musim Nataru
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoPersiapan 2026, CIMB Niaga Syariah Hadirkan Tiga Produk Solutif Berbasis Syariah untuk Nasabah Korporasi
-
GAYA HIDUP3 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember
-
FEATURE4 hari agoKisah Perjalanan Biker XMAX Tembus 12 Negara untuk Bisa Umrah di Tanah Suci Mekah
-
SEPUTAR KALTIM12 jam agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoBanjir Kutim–Berau Tak Melulu Soal Tambang? Wagub Kaltim Buka Suara dan Bakal Cek Data JATAM
-
SAMARINDA4 hari agoBabak Kualifikasi Porprov Usai, Jaring Atlet Futsal Kaltim “OTW” Amankan Medali Emas di PON

