Connect with us

KUKAR

Tekan dan Cegah Stunting dengan Pemanfaatan Sumber Daya

Diterbitkan

pada

Bupati Kukar Edi Damansyah memberikan vitamin kepada balita di Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Kukar. (Antaranews Kaltim)

Pemkab Kukar melakukan banyak hal untuk menekan dan mencegah angka stunting dengan memanfaatka sumber daya. Mulai dari peran orang tua hingga makanan yang bergizi bagi anak.

Pemkab Kukar terus melakukan berbagai upaya untuk tekan dan mencegah angka stunting salah satunya dengan pemanfaatan sumber daya seperti memberi makan bergizi hingga meningkatkan kapasitas kader posyandu.

“Selain itu, peran orang tua khususnya kaum ibu juga sangat penting dalam menyukseskan gerakan intervensi stunting, seperti dengan rutin membawa anak ke posyandu dan memenuhi gizi seimbang anak,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Jumat 9 Agustus 2024.

Pemkab Kukar berhasil menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut 9,5 persen.

Baca juga:   Terungkapnya Misteri Kematian IRT Mengaku Janda, yang Mayatnya Dibuang di Poros Tenggarong-Samarinda Usai Diperkosa

Caranya dengan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, menyusui, dan anak, termasuk peningkatan kapasitas bagi kader posyandu dan berbagai intervensi lainnya.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada akhir 2023, prevalensi stunting di Kukar berada di angka 17,6 persen, turun 9,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang 27,1 persen.

Kukar memiliki 237 desa/kelurahan, yang masing-masing desa/kelurahan minimal terdapat satu pos pelayanan terpadu (posyandu) dengan rata-rata satu posyandu terdapat lima kader, sehingga total terdapat 1.185 kader posyandu.

Pembinaan kader posyandu menjadi agenda tahunan dan akan tetap dilanjutkan untuk terus meningkatkan kapasitas 1.185 kader posyandu, kendati prevalensi stunting di kabupaten tersebut telah menurun, karena daerah setempat ingin tahun ini prevalensi stunting turun setidaknya menjadi 14 persen.

Baca juga:   Pemkab Kukar Siap Jadi Lumbung Pangan IKN

Ia menyatakan bahwa gerakan ini efektif dalam intervensi stunting. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kantor Desa Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak beberapa waktu lalu.

Dalam gerakan yang diawali dengan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi para balita ini, Kepala Puskesmas Badak Baru, Kecamatan Muara Badak dr Eka Ruri mengatakan selama intervensi serentak dan penimbangan sepanjang Juni, didapat data yang bermasalah gizi ada 342 anak.

Sebanyak enam anak di antaranya berasal dari enam desa di wilayah kerjanya, yaitu Desa Tanah Datar, Sungai Bawang, Badak Mekar, Suka Damai, Batu-Batu, dan Desa Badak Baru.

“Kemudian dilakukan intervensi PMT lokal dan memberikan hasil positif, yakni satu minggu pertama sudah ada peningkatan berat badan, contohnya di Desa Badak Mekar yang awalnya berat badan 7,2 kilogram, namun setelah satu minggu PMT naik menjadi 8,5 kilogram,” ujarnya. (rw)

Baca juga:   Terungkapnya Misteri Kematian IRT Mengaku Janda, yang Mayatnya Dibuang di Poros Tenggarong-Samarinda Usai Diperkosa

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.