EKONOMI DAN PARIWISATA
Usai Ramadan, Inflasi Kaltim Tetap Terkendali dan Stabil



Inflasi Kalimantan Timur pada April 2025 tercatat melambat dan tetap terkendali pasca Ramadan dan Idulfitri, mencerminkan stabilitas harga serta efektivitas upaya pengendalian yang dilakukan TPID se-Kaltim.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur pada April 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,90 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,02 persen. Secara tahunan, inflasi tercatat 1,57 persen (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,66 persen (ytd).
“Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan IHK nasional yang tercatat sebesar 1,95 persen (yoy),” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, dalam keterangan resminya, Senin 5 Mei 2025.
Tarif Listrik dan Harga Pangan Jadi Penyumbang Inflasi
Kelompok perumahan, listrik, air, dan bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan andil 0,79 persen (mtm). Kenaikan ini terjadi setelah berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik pada Februari 2025.
Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami peningkatan harga akibat curah hujan tinggi yang mempengaruhi produksi pertanian. Komoditas seperti daging ayam ras, kangkung, bayam, tomat, dan ikan tongkol mengalami kenaikan harga signifikan.
Namun inflasi tertahan oleh penurunan harga pada sejumlah komoditas, antara lain angkutan udara, cabai rawit, udang basah, bensin, dan tarif pulsa ponsel.
Langkah Pengendalian Terus Diperkuat
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim terus memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan memastikan ketersediaan pasokan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program yang dijalankan mencakup mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, alat pertanian modern seperti drone sprayer dan combine harvester, hingga penerapan digital farming.
Gerakan Pangan Murah (GPM) juga terus digencarkan untuk menjaga keterjangkauan harga. Distribusi pangan kepada kelompok tani dan wanita tani (Poktan dan KWT) terus difasilitasi, terutama untuk komoditas sayuran dan cabai.
Kios Inflasi dan Peran Ulama Peduli
Langkah inovatif juga dilakukan melalui peresmian kios pengendali inflasi pertama oleh TPID Kutai Kartanegara. Selain itu, komunikasi antar-TPID diperkuat lewat rapat koordinasi rutin dan sosialisasi melalui gerakan Ulama Peduli Inflasi serta kampanye belanja bijak.
Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk menjalankan strategi pengendalian inflasi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Strategi ini juga diharapkan mendorong peningkatan investasi sektor swasta guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah serta stabil di Kaltim. (Prb/ty/portalkaltim/sty)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Diduga Malapraktik, RS Haji Darjad Dilaporkan Usai Pasien Alami Komplikasi Berat Pascaoperasi
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Polresta Samarinda Beberkan Motif Penembakan Terorganisir di THM Crown, 10 Tersangka Ditangkap
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Mentan Andi Amran Dorong Kaltim Jadi Lumbung Pangan Lewat Optimalisasi Lahan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Jatim-Kaltim Perkuat Sinergi Dagang, Transaksi Tembus Rp 666 Miliar
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Irene Yuriantini: Media Punya Peran Vital Kawal Good Governance di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Menteri Pertanian Targetkan Kaltim Swasembada Pangan dalam Dua Tahun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
DPD RI dan Unmul Serukan Perlindungan Lahan Pendidikan dan Penegakan Hukum di Kaltim
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Gubernur Harum Sampaikan Duka dan Minta Evaluasi Keselamatan Usai Tragedi KMP Muchlisa