KUKAR
Pemerintah Tidak Gercep, Warga Perbaiki Jembatan Sambera Pakai Duit Iuran

Puluhan warga Muara Badak akhirnya memperbaiki Jembatan Sambera yang sudah lapuk. Menggunakan tenaga dan uang pribadi. Karena pemerintah setempat tak kunjung bikin aksi.
Jembatan Sambera merupakan fasilitas vital di Tanjung Limau, Muara Badak. Tidak hanya sebagai akses penghubung antardesa maupun kecamatan (Marangkayu). Juga sebagai sarana penunjang wisata di Pesisir Pangempang.
Sudah sejak awal, material jembatan tersebut hanya dari kayu balok. Awalnya ditimpa papan ulin sebagai pijakan roda kendaraan. Pemkab Kukar lalu menganggarkan uang perbaikan pada APBD Perubahan 2021.
Kontruksi pijakan kendaraan berganti jadi plat baja. Namun beberapa bulan setelahnya, besi bajanya njemplat. Warga mulai kesal, lantaran perbaikan itu memakan uang rakyat hampir Rp1 miliar.
Ya, uang Rp900 juta + pajak Rp200 juta itu, hanya untuk menambahkan plat baja. Serta beberapa perbaikan ringan saja. Secara tampilan, Jembatan Sambera tetaplah jembatan kayu balok. Yang kalau dilewati, bakal bunyi gluduk gluduk gluduk.
Warga Turun Tangan
Setelah proyek ‘gagal’ itu, belum ada tanda-tanda pemerintah akan melakukan perbaikan susulan. Padahal plat baja sudah tak terpasang sempurna. Beberapa balok juga sudah lapuk.
Sebelum ada korban jiwa, puluhan warga akhirnya turun tangan pada hari Minggu kemarin. Mereka bergotong royong mengganti material kayu yang jabuk. Dengan menggunakan chainsaw.
Seorang warga RT 2 yang enggan disebutkan namanya mengatakan. Warga melakukan perbaikan swadaya itu karena beberapa bagian jembatan sudah menonjol. Ketimbang ada korban jiwa, mereka memutuskan untuk membuat perbaikan tipis-tipis. Yang penting pengendara bisa selamat saat melintas untuk beberapa waktu ke depan.
“Kami terpaksa menebang beberapa pohon di sekitar Sambera itu juga untuk keselamatan kami (karena) kondisi jembatan rusak begini.”
“Karena warga sangat khawatir tentang kerusakan itu jangan sampai ada kecelakaan. Maka warga bergerak sendiri untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.
Lantas dana perbaikan dapat dari mana? Ia mengaku berasal dari iuran sukarela warga. Karena itu perbaikannya hanya ala kadarnya.
Warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan serius. Tak cuma dianggarkan, namun diawasi juga. Supaya perbaikannya tidak asal-asalan, cepat rusak lagi, makan biaya lagi. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
PARIWARA4 hari ago
Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Skutik Urban Cargo Ala Jepang Buktikan Kreativitas Barudak Bandung
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
SAMARINDA3 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening