SAMARINDA
4 Bank Dukung Penerapan Parkir Non-Tunai Mal di Samarinda, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Pembayarannya parkir non-tunai di 5 mal di Samarinda bisa melalui berbagai cara. Ada Qris, OVO, DANA, hingga Parkee. Lebih simpel pakai kartu uang elektronik, ada 4 bank yang mendukung. Ini kelebihan dan kekurannya.
Sudah 10 hari penerapan pembayaran parkir non-tunai di 5 pusat perbelanjaan (mal) di Samarinda berjalan. Berlaku di Mal City Centrum, Selyca Mulia, Samarinda Central Plaza (SCP), Bigmall, dan juga Lotte Mart.
Itu merupakan upaya dari Dinas Perhubungan Kota Samarinda untuk mememudahkan pembayaran di era serba digital ini. Juga sebagai upaya menghindari kebocoran PAD dari parkir yang masuk ke kas daerah.
Jika masih membayar secara tunai, akan dikenakan tarif tinggi. Untuk roda 2 membayar Rp15 ribu. Sementara roda 4 membayar Rp30 ribu. Lalu, mal yang belum siap secara sistem juga akan kena sanksi dari Dishub.
Pengunjung mal, bisa membayar melalui berbagai cara. Bisa melalui Qris, OVO, Dana, hingga aplikasi Parkee. Yang paling mudah dan paling dianjurkan, yakni melalui kartu uang elektronik, sejenis e-money atau e-tol.
Setidaknya ada kartu uang elektronik dari 4 bank yang bisa digunakan. Ada E-money dari Bank Mandiri, Flash dari Bank BCA, Brizzi dari Bank BRI, dan juga Tapcash dari Bank BNI. Disesuaikan dengan penggunaan bank.
Meski tampak sama, kartu uang elektronik dari masing-masing bank memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut penjelasan dari setiap bank yang support terhadap pembayaran parkir non-tunai di Samarinda.
E-Money dari Bank Mandiri
Kartu e-money dari Bank Mandiri punya dua desain kartu. Satu berwarna hijau dengan tema Nusantara (merespons IKN), lalu yang kedua tampilan yang lebih simpel perpaduan warna merah dan biru, dengan logo Livin.
Staf Bank Mandiri Bigmall Samarinda Sri Wahyuni menjelaskan, secara fungsi keduanya sama, namun bank satu ini memang kerap mengganti-ganti tampilan kartunya. Bahkan menyediakan pilihan gambar untuk custom.
“Di aplikasi Livin Mandiri, desain kartunya itu ada juga pilihan berkala. Misal menyambut IKN, kartunya kami sediakan gambar IKN, atau ada Hari Raya Imlek dan Idul Adha maka desain kartunya juga akan berganti menyesuaikan momentum.”
“Desain customnya juga bisa dipesan lewat Aplikasi Livin Mandiri, pengantaran maksimal 2 minggu,” jelasnya Selasa, 9 Juli 2024.
Kartu e-money Bank Mandiri dijual dengan harga Rp30 ribu, masih kosong tanpa saldo. Untuk melakukan pengisian saldo di gerai Indomaret atau Alfamidi, melalui ATM, atau via fitur NFC di hp, juga mobile banking Mandiri.
Kartu dilengkapi dengan nomor kartu yang bisa ditrack melalui sistem bank. Sehingga jika terjadi kerusakan kartu, dana bisa dipindahkan ke kartu baru. Begitupula jika mengalami kehilangan.
“Asal ada nomor kartunya, kami bisa coba usahakan mentracking. Untuk melakukan pemblokiran dan pemindahan saldo. Pengaduan lewat call centre 14000 atau ke cabang Bank Mandiri terdekat.”
Selain itu, e-money Bank Mandiri tidak hanya berfungsi untuk bayar parkir atau tol saja. Namun sudah support untuk banyak pembayaran. Misalnya belanja di Indomaret atau Alfamidi, lalu SPBU tertentu, hingga transportasi umum jika di Jawa.
“Hanya saja terbatas saldonya, hanya bisa maksimal Rp2 juta. Dan setelah isi saldo, harus diperbaharui kembali di mobile banking atau di ATM, atau di Indomaret,” pungkasnya.
Brizzi dari BRI
Secara fungsi, kartu uang elektronik Brizzi dari BRI tidak jauh berbeda. Staf Bank BRI Samarinda, Andri Setiawan menjelaskan, kartu keluaran banknya juga bisa untuk belanja di Indomaret dan retail lainnya.
“Brizzi ada nomor kartunya ada di belakang. Jika kartu rusak bisa diganti, namun jika hilang, pemilik kartu harus mengingat nomor kartu yang ada di bagian belakang. Sehingga CS bank BRI bisa melacak kartunya. Tapi kasus ini sepertinya jarang.”
Kartu Brizzi dibandrol dengan harga Rp40 ribu, tanpa saldo. Namun, kelebihannya, kartu Brizzi bisa digunakan jika ada promo-promo dari BRI yang biasa ditujukannpada pengguna kartu kredit maupun kartu debit.
“Jadi juga berlaku di kartu elektronik Brizzi ini. Jadi tidak hanya kartu kredit, kartu debit, tapi promo-promo yang ada di BRI juga menyentuh Brizzi.”
Untuk mengisi saldo pun sama. Pengguna kartu bisa melakukan pengisian di ATM, via fitur NFC melalui HP, atau bahkan ke Indomaret dan Alfamidi. Bisa juga melalui mobile banking Brimo.
Tapcash dari BNI
Untuk kartu Tapcash dari BNI, juga bisa melakukan custom desain kartu. Meski ada biaya tambahan untuk melakukannya. Untuk kartu biasa, dijual di harga Rp35 ribu belum terisi saldo.
Untuk mengisi saldo, BNI punya lebih banyak metode. Seperti mobile banking BNI, ATM, ritel Indomaret dan Alfamidi, serta platform online seperti Tokopedia, dan aplikasi Blibli dengan fitur Tapcash Go. Bisa juga melalui bank lain.
Staf BNI Samarinda Eka Purnamasari, menjelaskan kalau pihaknya bisa melayani untuk kartu yang rusak, untuk diganti dengan yang baru. Isi saldo untuk kartu Tapcash maksimal Rp500 ribu.
“Sifatnya seperti uang cash dalam bentuk kartu. Jika hilang, tidak ada sistem dapat diblokir. Jadi kartunya harus benar-benar di jaga.”
“Jika kartu rusak, saldo yang masih tersisa tidak bisa dipindah.Sebab itu kartu harus dijaga agar tidak lecet atau rusak, karena hal ini dapat mempengaruhi kemampuan kartu untuk terbaca oleh sistem.”
Flash dari BCA
BCA menjual kartu uang elektroniknya cukup berbeda. Harga kartunya Rp 30 ribu tanpa saldo. Namun pembelian minimal disertai top up Rp20 ribu. Sehingga setuap pembelian menjadi Rp50 ribu.
Staf Bank BCA Samarinda, Dyah menjelaskan, kartunya tidak memiliki nomor kartu. Kalau kartunya rusak, bisa di ganti dengan yang baru. Dan bisa mengurus ke kantor BCA terdekat
“Namun jika kartu hilang dan pemilik masih memiliki saldo di dalamnya, tidak bisa dikembalikan. Sebab sistemnya tidak memiliki nomor kartu seperti rekening. Sehingga pengguna atau pemilik harus menjaga kartu dengan baik agar tidak sampai hilang.”
Hal yang Perlu Diperhatikan
Kesemua kartu uang elektronik tersebut, tidak menggunakan pin sebagai pengaman. Sehingga bisa digunakan secara langsung. Bahkan bisa digunakan oleh orang lain jika dipinjamkan atau ditemukan jatuh.
Untuk memiliki kartu uang elektronik, tidak harus sebagai nasabah di suatu bank. Namun jika memiliki rekening, maka akan memudahkan dalam proses top up saldo. Tidak perlu ke ritel Indonesia atau Alfamidi.
Kartu Uang Elektronik sifatnya seperti uang cash, namun dalam bentuk kartu. Sehingga perlu dijaga agar tidak rusak atau hilang. Karena tidak semua bank bertanggungjawab akan kehilangan kartu. Pun isi saldo seperlunya, dan tidak berlebihan nominalnya. (ens/dra)

-
NUSANTARA4 hari ago
The Real Motor Tangguh! GEAR ULTIMA Libas Jakarta-Bali Tanpa Drama
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Inflasi Terkendali, Pemprov Genjot Digitalisasi dan Gizi Gratis untuk Warga
-
PARIWARA3 hari ago
Modal Sticker Bertema Mikroorganisme Bikin Fazzio Hybrid Jadi Tampil Lebih Manis Sekaligus Kalcer
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Pangan, Mahulu Jadi Prioritas
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Diskominfo Kaltim Tekankan Urgensi Perlindungan Anak dari Bahaya Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Jaga Profesionalisme, ASN Kaltim Diberi Pelatihan Kendalikan Emosi
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Lindungi Konsumen, DPPKUKM Kaltim Temukan Beras Premium Bermutu Rendah
-
NUSANTARA1 hari ago
Lulusan S2 DMD ITB Angkat Budaya Kaltim dengan Sentuhan Desain Media Digital