Connect with us

FEATURE

Etika Me-Review Makanan ala Bondan Winarno

Diterbitkan

pada

bondan winarno
Bondan Winarno dikenang sebagai pakar kuliner terbaik Tanah Air. (IST)

Wajar kalau mendiang Bondan Winarno masih menjadi pe-review makanan nomor 1 di Indonesia hingga saat ini. Karena ia memiliki etika yang prinsipal, kejujuran, namun bisa menjaga perasaan.

Pe-review makanan atau yang kini beken dengan nama food vloger. Terus bertumbuhan. Lantaran konten memasak dan makan, selalu jadi topik kesukaan masyarakat.

Motifnya macam-macam, ada yang menonton demi cari inspirasi resep. Ada yang mencari tahu di mana saja tempat makan enak. Menjadikan sebagai perangsang nafsu makan. Sampai, ada yang sekadar menonton karena pembawa acaranya sukses bikin ngiler.

Puluhan food vloger kini bahkan sudah memiliki jutaan pengikut. Namun tidak semua dari mereka, mampu menjaga integritas. Karena hanya me-review berdasar pesanan, endors, dan semacamnya. Semacam; lu bayar, atau lu kasih gratis, gue bilang ke jutaan follower gue kalo makanan lu enak banget.

Kasus yang menimpa Magdalena baru-baru ini, hanyalah secuil drama dari fenomena food vloger era sekarang.

Baca juga:   Profil Leo Lelis; Bek Gacor Calon Penggawa Borneo FC

Atas banyaknya alasan, terlepas berapapun pengikut para food vloger saat ini. Mendiang Bondan Winarno tetap punya tempat di hari pecinta kuliner. Kepakaran pria yang juga seorang jurnalis handal itu belum tergantikan. Takhta pe-review makanan nomor satu, masih menjadi ‘Pak Maknyuss’.

Seorang pengusaha bernama Candri Gram, baru-baru ini membuat konten. Yang menceritakan tentang integritas Bondan Winarno saat mengulas makanan.

Candri pernah bekerja sama pada sebuah bisnis dengan Bondan Winarno. Sehingga mengetahui beberapa rahasia sang maestro.

Kode Penilaian

Menurutnya, Bondan memiliki beberapa etika saat mengulas makanan. Pertama, soal kode penilaian.

“Maknyus adalah level tertinggi (enak banget), di bawahnya ada Top Markotop, dan di bawahnya lagi ada Sip Markosip.”

Baca juga:   10 Hotel di Kaltim yang Tawarkan Paket Bukber Nikmat dan Banyak Promonya

“Pak Bondan tidak akan pernah di depan kamera mengatakan sebuah makanan itu tidak enak.”

“Menurut Pak Bondan, gak ada orang masuk ke dapur, lalu merencanakan memasak sesuatu yang gak enak.”

“Yang biasa terjadi adalah kecelakaan (salah takar bumbu), ketidaktelitian, atau bahkan kurang pengalaman,” kata Candri.

Ini menjelaskan bahwa Bondan Winarno selalu jujur ketika mengulas. Dan tidak asal bilang enak banget. Namun dalam kejujurannya, ia membuat kode untuk menjelaskan level keenakannya. Inspiratif banget!

Tidak Mental Gratisan

Saat ini, marak terjadi pengulas makanan minta dispesialkan. Seperti membarter konten review dengan makanan gratis. Nah, mendiang Bondan sangat anti dengan hal ini.

“Setiap Pak Bondan mengunjungi restoran, apakah untuk kebutuhan syuting. Atau makan biasa. Pak Bondan tak akan pernah mau jika restorannya menggratiskan menu yang dia pesan.”

Baca juga:   Realisasi Pendapatan Tertinggi, Kaltim Borong 5 Penghargaan APBD Award 2023

“Gue pernah mengalami langsung ketika gue dan Pak Bondan sedang makan di Kawasan Alam Sutera.”

“Waktu itu pemilik restoran terus-terusan memaksa untuk menggratiskan menu yang kami pesan.”

“Dan Pak Bondan bilang, ia hanya mau menerima diskon kecil. Tapi tidak akan mau digratiskan.”

“Karena menurutnya, bisnis adalah bisnis. Ia tidak memerlukan perlakuan khusus. Walaupun masyarakat Indonesia menganggap dia sebagai pakar kuliner,” tutup Candri.

Nah, siapa yang punya keinginan menjadi pe-review makanan? Jangan lupakan 2 prinsip ini yagesya! (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.