SAMARINDA
Belajar dari Longsor Keledang Mas, Jangan Remehkan Kajian Geologi Sebelum Membuka Lahan

Ahli Geologi UMKT mengingatkan, longsor di Perum Keledang Mas harus jadi peringatan. Bahwa kajian lingkungan itu penting sebelum memakai lahan. Bahwa pembangunan, janganlah melawan alam.
Perumahan Keledang Mas Samarinda Seberang bukanlah permukiman baru. Sudah ada sejak tahun 90-an. Sebagian perumahan tersebut berada di kaki bukit. Khususnya Blok BS dan BW.
Bukit yang cukup tinggi itu belakangan bergerak. Membuat perumahan warga di kaki bukit kena dampaknya. Gerakan tanah semacam hentakan dari bawah, membuat permukiman di sana mengalami retak-retak.
Pergerakan ini sebenarnya bukan yang pertama kali. Berdasarkan penuturan warga setempat. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah beberapa kali pula terjadi. Namun yang kali ini adalah yang terparah.
Sejak kejadian longsor itu, Pemkot Samarinda menggandeng Tim Ahli Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). Untuk melakukan kajian lingkungan. Agar penanganan lahan pascabencana tidak keliru.
Syamsidar Sutan yang menakhodai tim tersebut menjelaskan. Fenomena geologi yang terjadi berupa gerakan tanah yang disebabkan oleh faktor litologi. Berupa batu pasir berselingan dengan lempung, ditambah dengan kondisi bukit yang curam.
“Kemiringan lereng yang curam sekitar 70 persen. Disertai curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan pembebanan material. Yang mempengaruhi kekuatan batuan dan padatan tanah.”
“Besarnya sudut lereng membuat pergerakan melalui bidang luncur dengan mekanisme gerakan tanah rotasi. Dapat terlihat di lokasi ditandai adanya mata air atau aliran air tanah, rekahan tanah dan tanaman condong ke arah longsorannya,” jelas Syamsidar Sutan ketika dihubungi pada Minggu, 12 Juni 2023.
Banyaknya lempung yang ditemui di lokasi menjadi perkara tersendiri. Karena lempung bersifat elastis dan tidak menyerap air.
Ketika basah akan mengembang. Kemudian ketika hujan reda dan hari mulai memanas, lempung akan menjadi kering dan pecah. Sehingga mampu mengangkat permukaan tanah.
Menurut Syamsidar, beberapa rumah harus direlokasi, melihat intensitas gerakan tanah terus berlanjut meski lambat. Itu termasuk upaya menghindari korban jiwa. Terutama akibat jatuhan benda berat dari dalam rumah warga itu sendiri karena posisi rumah yang tak lagi kokoh.
Penanganan Pascabencana Keledang Mas
Syamsidar menilai terdapat dua cara penanganan usai bencana tersebut. Pertama, mengurangi beban material dengan analisa faktor keamanan yang sesuai.
“Cara lain yaitu melakukan pemasangan bor pile hingga bertemu batuan keras guna menahan gerakan tanah tersebut,” imbuhnya.
Jangan Remehkan Kajian Geologi
Dari longsor ini, kajian terhadap lingkungan sebelum pembukaan lahan, menjadi catatan yang harus diperhatikan. Tak hanya pemerintah, pihak pengembang perumahan juga memiliki wawasan dan kesadaran yang sama.
Syamsidar mengimbau pemerintah sebaiknya menyediakan informasi kajian geologi bencana terbaru kepada masyarakat. Agar memudahkan dalam mendesain tempat tinggal atau usaha.
“Dengan pemahaman geologi yang sesuai maka peraturan untuk pembangunan mengikut bentuk bentang alam atau tidak menantang alam.”
“Selain itu, apabila terjadi bencana kesiapan dari pemerintah untuk tindakan preventif dapat diterapkan sambil mendesain langkah konkret,” kuncinya. (*/ens/dra)


-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan