Connect with us

SAMARINDA

Korban Longsor Keledang Mas Minta Gunung di Dekat Permukiman Mereka Dipangkas

Diterbitkan

pada

keledang mas
Kondisi Perum Keledang Mas pasca longsor beberapa waktu lalu. (*/Nur Damayanti/Kaltim Faktual)

Para korban tanah longsor di Perumahan Keledang Mas Samarinda Seberang. Mendesak pemkot untuk memangkas gunung di dekat permukiman mereka. Agar tidak terjadi musibah susulan.

Meski tak merenggut korban jiwa, bencana longsor di Perumahan Keledang Mas Samarinda Seberang telah merusak 19 properti rumah. Lima di antaranya mengalami kerusakan parah.

Sebagai langkah evakuasi, BPBD Samarinda akan segera merelokasi korban terdampak. Ke hunian yang lebih aman dengan skema menyewa.

Ketua RT 20, Aspiransyah mengungkapkan, kondisi lahan di kawasan tersebut memang tidak stabil.

“Saya terus terang agak bingung juga. Kalau sudah musim hujan ini (tanahnya bergerak), nanti kering pergerakan lagi dia,” katanya, Selasa 6 Juni 2023.

Baca juga:   BPKAD Samarinda Anggarkan Rp55 M untuk Belanja Tak Terduga

Keberadaan perbukitan membuat warga selalu waswas. Karena potensi longsor selalu mengintai. Untuk menyegah bencana susulan, dengan dampak yang lebih besar. Mereka mendesak Pemkot Samarinda, melalui BPBD dan kecamatan setempat. Untuk melakukan penanganan terhadap bukit itu.

“Kami sarankan Pak Camat dengan BPBD, segera dipangkas saja gunungnya. Supaya tidak ada lagi resapan di bawah. Nanti dialirkan ke jurang itu karena di situ ada aliran air,” lanjut Aspi.

Pemotongan itu, menurutnya, mesti segera dilakukan. Mengingat kondisi yang makin tidak bagus pascalongsor.

“Mudah-mudahan dari pihak pemerintah kota dari pihak pengembang dapat tanggap tepat, kalau tidak kami takut ada musibah rumah ambruk,” pungkasnya.

Penanganan Area Keledang Mas

Sementara itu, Kepala BPBD Samarinda, Suwarso mengatakan masih melakukan pendalaman studi areal lahan bersama Tim Geologi UMKT. Karena menangani pergerakan tanah butuh ahlinya.

Baca juga:   4 Ribu Lulusan SMP Samarinda Berpotensi Tak Tertampung di SMA/SMK Negeri

“Berdasarkan hasil pelaporan ternyata memang harus dilakukan pemotongan dari bukit dan drainase,” ucap Suwarso.

Namun bentuk penanganan teknisnya, masih harus dikaji dan didiskusikan bersama semua stakeholder.

“Apakah tanah siring, apakah harus dibuat aliran, teknis pembuangannya, termasuk peralatan yang dibutuhkan,” jelasnya.

Eksekusi pemotongannya menurut Suwarso, bisa berjalan dalam waktu dekat. Tergantung hasil kajian geologi dari Tim UMKT final terlebih dahulu.

“Kami tidak mau gegabah, jangan sampai penanganan ini justru menimbulkan dampak bencana lebih besar,”tegasnya.

Selanjutnya, Suwarso menyarankan pada warga Keledang Mas untuk mengungsi sementara waktu. Ke tempat yang lebih aman demi keselamatan.

Secepatnya, BPBD akan berkoordinasi dengan wali kota Samarinda. Untuk langkah lebih lanjut terkait evakuasi dan penanganan perbukitan tersebut.

Baca juga:   Pastikan Jajan di Kantin Sehat, BPOM akan Intervensi 11 Sekolah di Samarinda

“Kalau dilihat dari jangka 1 bulan sudah selesai pemotongan berarti aman bisa ditempati,” pungkasnya. (*/nad/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.