GAYA HIDUP
Memaknai Hari Buku Sedunia dari Samarinda, Merawat Kebiasaan Membaca karena Jadi Pintu Masuk Peningkatan Literasi
Tak hanya mempromosikan kegemaran membaca buku. Hari Buku Sedunia juga menandai optimisme peningkatan literasi di Kota Samarinda. Komunitas baca hingga pemerintah punya peran penting untuk merawat budaya membaca di masyarakat.
Sejak dipelopori oleh UNESCO pada 1995. Tanggal 23 April setiap tahunnya, kemudian diperingati sebagai Hari Buku Sedunia atau World Book Day. Dipilih karena bertepatan dengan tanggal kematian sejumlah penulis ternama.
Hari yang merayakan kegemaran membaca buku ini, hingga kini, telah diperingati oleh lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Termasuk juga di Indonesia.
Momen ini tak hanya sebagai bentuk perayaan. Namun juga promosi kegiatan membaca agar dapat terus terawat. Jadi kesempatan yang baik bagi berbagai komunitas dan pegiat literasi di Kota Samarinda.
Koordinator Komunitas Samarinda Book Party Abdul Rahman melihat momen ini menjadi kesempatan bagi pecinta buku. Untuk semakin menggemakan kesenangan membaca kepada mereka yang belum merasakannya.
“Jadi kita bisa menyebarkan ilmu dan energi positif dari membaca kepada mereka yang belum biasa membaca dan menikmati membaca,” jelasnya Rabu 24 April 2024.
Menurutnya, indeks literasi di Kota Samarinda ini masih tampak rendah. Secara data, dari Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemaran Membaca (TGM) menunjukkan hasil yang sedang.
IPLM Kota Samarinda tidak unggul dan juga tidak rendah. Namun dengan angka skor 64.10, masih kalah dari Bontang, Balikpapan dan juga Berau. Sementara Kaltim masuk peringkat ke-8 dari TGM dengan skor 68.46.
Meski masih belum unggul dan punya banyak PR, Rahman mengaku optimis kalau Kota Samarinda bisa meningkatkan angka literasinya. Mengingat kegiatan literasi mulai tumbuh belakangan ini.
“Dengan hadirnya komunitas-komunitas literasi di kota ini, perkembangan literasi akan sangat signifikan,” tambahnya.
Misalnya saja, di komunitasnya. Rahman mencatat berhasil menggaet anggota pesta baca buku alias kegiatan Book Party, sekitar 400 orang dalam 2 bulan. Bahkan jumlahnya terus bertambah. .
Banyak juga yang semula tak suka baca, jadi penasaran, lalu berganung. Dan jadi ikut suka baca buku. Jadi tren yang cukup positif. Sedikit banyak berhasil meningkatkan kegemaran baca buku di Samarinda.
Perlu Dukungan Pemerintah
Meski begitu, Rahman menyebut perlu dukungan dari berbagai pihak. Misalnya Organisasi GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) di Samarinda agar bisa merangkul komunitas. Begitu pula dukungan pemerintah.
“Lebih memperhatikan komunitas-komunitas literasi yang ada di Samarinda dalam hal pemenuhan fasilitas ruang publik, maupun segi pendanaan yang mengakomodir program kegiatan pengembangan literasi di masing-masing komunitas,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoHarga TBS Sawit Kaltim Turun November 2025, Dipicu Merosotnya Harga CPO dan Kernel
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Kaltim Tahap IV 2025, Siapkan SDM Ahli untuk Proyek Strategis
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoAnggaran Menurun, Dispora Kaltim Dorong Cabor Susun Strategi Realistis Menuju PON 2028
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPramuka Kaltim Gelar Kemah Dewan Kerja 2025, Teguhkan Karakter dan Semangat Kepemimpinan Pemuda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoTurnamen Memancing Piala Bupati Berau 2025 Perkuat Promosi Wisata Bahari Derawan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoASA Cup 2025: Kaltim Dorong Regenerasi Atlet Tenis Lewat Pembinaan Berkelanjutan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBerau Sukses Gelar FORDESWITA 2025, Perkuat Olahraga Tradisional dan Ekowisata Derawan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoPemprov Kaltim Salurkan UKT Gratis untuk 32.853 Mahasiswa, Gubernur Rudy Mas’ud Tegaskan Pendidikan sebagai Investasi

