Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Tim Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste Kunjungi Kaltim untuk Tinjau Program FCPF-CF

Diterbitkan

pada

Sekda Kaltim, Sri Wahyuni menerima kunjungan Bank Dunia Indonesia Timor Leste di ruang rapat Sekda, lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 7 Mei 2024. (Pemprov Kaltim)

Tim Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste mengunjungi Kaltim untuk mendapatkan informasi terkait program FCPF-CF yang sudah berjalan dan meninjau beberapa hal yang menjadi perhatian terkait program ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni menerima kunjungan Lead Environmental Specialist Environment, Natural Resources, and Blue Economy (ENB) World Bank Indonesia and Timor Leste (Tim Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste).

Pertemuan ini berlangsung di ruang rapat Sekda, lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 7 Mei 2024.

Kunjungan Tim Bank Dunia Indonesia dan Timor Leste ini dalam rangka silaturahmi sekaligus mendapatkan informasi terbaru terkait East Kalimantan Jurisdictional Emissions Reduction Program (EK-JERP).

Informasi tersebut untuk mendukung program prioritas pembangunan pemerintah daerah di Kalimantan Timur, khususnya terkait dengan program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) yang sudah berjalan.

Baca juga:   CSR di Bidang Pendidikan, BI Kaltim Gelontorkan Rp3,6 Miliar untuk Program Beasiswa

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pertemuan ini, salah satunya adalah terkait dengan BSM (Benefit Sharing Mechanism) dari carbon fund yang telah diterima pada advance payment di November 2022.

Dalam hal ini, carbon fund yang belum sepenuhnya disalurkan kepada penerima manfaat, terutama pemerintah dan masyarakat desa.

Kemudian terkait dengan proses pembentukan Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang memakan waktu cukup panjang hingga pengesahan dan pengakuan dari pemerintah daerah setempat.

“Kenapa kita lebih konsen kepada Masyarakat Hukum Adat, karena lebih menjamin di long term-nya, karena mereka mempunyai hutan adat yang mereka jaga dan pelihara untuk keberlanjutan. Untuk itu juga kita membuat kriteria alokasi penggunaan dana karbon bagi penerima manfaat berdasarkan performance dan reward, sesuai dengan karakteristik masyarakat adat/desa yang ada di Kaltim,” kata Sri Wahyuni.

Baca juga:   42 Orang Dikukuhkan Sebagai Gugus Tugas dan Sekretariat Bisnis HAM Kaltim

Pada kesempatan ini, Pemprov Kaltim meminta kepada World Bank untuk segera melakukan pembayaran penuh untuk mendorong percepatan pelaksanaan program FCPF di Kaltim. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.