KUTIM
F-Golkar Soroti Peningkatan Signifikan Pendapatan Daerah Kutim 2023 Capai Rp 8,59 Triliun


Fraksi Partai Golkar DPRD Kutim memberikan tanggapan dalam sidang paripurna ke-27 masa persidangan ke III tahun sidang 2023/2024 mengenai Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023.
Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Jonni, di saksikan bupati Kutim, Ardiansyah Saulaimand yang dalam hal ini diwakilkan oleh Asisten III Bupati Kutim, Sudirman Latif, serta anggota dewan 21 orang dan sejumlah tamu undangan. DI ruang sidang utama DPRD Kutim, Kamis 13 Juni 2024.
Dalam penyampaian yang dilakukan Anggota DPRD Kutim F-Golkar Maswar, Fraksi Golkar menyoroti soal peningkatan signifikan pendapatan daerah tahun 2023.
Ia menyebut Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2023 mencapai Rp. 8,59 triliun, dengan rincian Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 352,46 miliar, Transfer sebesar Rp. 7,67 triliun, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp. 568,85 miliar.
“Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 104% dari target yang telah ditetapkan,” ujar Maswar dalam pandangannya di ruang sidang utama DPRD Kutim.
Maswar juga menyoroti bahwa kenaikan pendapatan daerah pada tahun 2023 ini merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
“Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 hanya sebesar Rp. 5,124 triliun, sehingga ada kenaikan sebesar Rp. 3,47 triliun atau 167%,” tuturnya.
Dalam laporan tersebut, disebutkan pula bahwa kontribusi terbesar dalam perolehan Pendapatan Daerah adalah dari Pendapatan Transfer dan Pendapatan Asli Daerah.
“Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kutim telah berhasil mengelola keuangan daerah dengan baik,” tambah Maswar.
Dirinya juga menyampaikan. Selain pendapatan, Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2023 juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp. 7,54 triliun.
Angka ini mencakup Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga, dan Belanja Transfer. Dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2022, yang hanya sebesar Rp. 4,047 triliun, ada peningkatan sebesar Rp. 3,07 triliun.
Lebih lanjut, Maswar menjelaskan bahwa kondisi surplus/defisit Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 1,05 triliun juga menjadi indikator positif dari pengelolaan keuangan daerah.
“Ini adalah hasil dari realisasi belanja yang efektif dan efisien,” kata Maswar.
Di sisi lain, pembiayaan daerah menunjukkan penerimaan sebesar Rp. 1,57 triliun dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 46,5 miliar. Angka ini memperkuat posisi keuangan daerah yang stabil.
Terakhir, neraca jumlah aset daerah pada Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 18 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp. 5 triliun dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 13,4 triliun. “Kewajiban daerah juga meningkat menjadi Rp. 189,6 miliar dari sebelumnya Rp. 81,2 miliar,” pungkasnya. (han/am)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN