Connect with us

SAMARINDA

Begini Penjelasan Manajemen APT Pranoto soal Polemik Taksi Online Vs Taksi Bandara

Diterbitkan

pada

Ilustrasi taksi bandara. (IST)

Manajemen Bandara APT Pranoto merasa pihaknya tidak memiliki urusan dalam konflik driver online dengan taksi bandara. Pihaknya hanya ingin menata jalur agar teratur. Sementara driver online memang tidak boleh melakukan penjemputan di wilayah bandara. Begini penjelasan selengkapnya.

Beberapa hari terakhir, Bandara APT Pranoto Samarinda jadi sorotan. Lantaran unggahan video yang ramai di media sosial. Diduga oknum supir taksi bandara tengah mengintai penumpang yang ingin menggunakan taksi online di kawasan bandara.

Aksi mengintai itu bahkan terkesan memaksa penumpang di kedatangan agar mau naik kendaraan roda empat milik mereka. Upaya menawari yang selama ini banyak terjadi di berbagai fasilitas transportasi.

Para sopir itu juga bahkan seolah mengawasi penumpang, agar tidak naik transportasi online alias taksi online dengan aplikasi yang sudah banyak dikenal warga. Membuat penumpang merasa risih dan tidak nyaman.

Pun kalau masih tetap ingin menaiki taksi online, harus jalan dengan jarak yang cukup jauh dari terminal kedatangan. Untuk menuju titik yang telah ditentukan. Unggahan itu pun menuai beragam respons.

Baca juga:   Berguinho Tertantang Jadi ‘Penerus’ Bustos dan Pluim di Borneo FC

Polemik Taksi Online Vs Taksi Bandara

Untuk diketahui, taksi online yang tidak memiliki kerja sama dengan pihak Bandara APT Pranoto memang hanya diperbolehkan mengantar penumpang. Sementara untuk menjemput, tidak diperbolehkan.

Sebab pihak bandara sendiri sudah memiliki taksi resmi. Ada beberapa perusahaan taksi yang telah menjalin kerja sama sehingga  dapat beroperasi di wilayah Bandara APT Pranoto.

Di sisi lain, harga taksi online, dirasa lebih murah dibandingkan dengan taksi resmi bandara. Sehingga sebagian masyarakat, lebih memilih menggunakan layanan taksi online dibandingkan taksi bandara.

Makanya, aksi kucing-kucingan antara taksi online, penumpang, dan juga taksi bandara pun menjadi tak terhindarkan.

Penjelasan Manajemen APT Pranoto

Kepala BLU Kantor UPBU Kelas 1 APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto menyebut konflik antara takai online dan taksi bandara itu sebetulnya bukan kewenangannya.

Baca juga:   Christope Nduwarugira Tiba, Lini Tengah Borneo FC Paket Lengkap

“Kami lho cuma mau mengatur penumpang berangkat dan penumpang datang. Agar jalur kami itu rapi. Karena mau momen 17 Agustus dan MTQ Nasional,” jelas Maeka ketika dihubungi Kaltim Faktual Senin, 8 Juli 2024.

“Kalau taksi online kan memang cuma boleh ngantar, tapi nggak boleh jemput. Kalau mau jemput, harus kerja sama dulu. Kan kita sudah punya taksi bandara,” tambahnya.

Maeka mengaku, pihaknya telah membuat jelas jalur di selasar kedatangan. Sebab pada jalur itu, kondisinya semrawut. Banyak kendaraan yang parkir sembarangan. Tanpa tahu kepentingannya, entah itu taksi online atau keluarga yang menjemput.

Sehingga Maeka bilang, pihaknya hanya ingin mengatur. Agar jalur kedatangan dan keberangkatan menjadi rapi. Seperti bandara lainnya di Indonesia. Sementara penumpang bebas mau naik taksi apa saja. Asal sesuai aturan.

“Taksi bandara itu kan ada banyak. Nggak cuma satu. Tinggal pilih saja. Kalau mau mencari selisih (harga lebih murah) ya wajar. Tapi kan ada konsekuensinya. Karena taksi online memang belum kerja sama.”

Baca juga:   Pemkot Samarinda Kerahkan 550 Personel Gabungan untuk Bongkar Lapak Pedagang Dermaga Pasar Pagi

Lanjut Maeka, terkait kucing-kucingan itu, pihaknya tak ada campur tangan. Bukan urusan pihak bandara. Sehingga masalah perlu diselesaikan secara personal.

Potensi Kerja Sama

Adapun soal taksi online, Maeka sebut terbuka saja jika ingin melakukan kerja sama. Bahkan disebutnya Grab sudah datang merencanakan kerja sama dengan pihak Bandara APT Pranoto. Namun hasilnya masih dibicarakan lebih lanjut.

Kata Maeka, sebelumnya Grab sendiri sudah pernah kerja sama dengan APT Pranoto ketika baru buka. Namun dengan alasan yang tidak diketahui, kerja sama itu tidak berjalan. Dan kemudian muncul kerja sama lagi.

“Kita terbuka aja, tapi masih rencana. Dulu pernah kerja sama cuma nggak tahu kenapa nggak jalan. Akhirnya batal karena Covid-19.”

“Yang lain belum ada datang. Baru Grab aja,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.