EKONOMI DAN PARIWISATA
Polder Air Hitam Samarinda Mau Dijadikan Kawasan Wisata, Pemkot Belum Bahas DED-nya

Sudah bertahun-tahun, Pemkot Samarinda memproyeksikan Polder Air Hitam sebagai tempat wisata, selain pengendali banjir. Rencana itu sudah masuk dalam masterplan, namun DED-nya belum dibahas.
Keberadaan Polder Air Hitam kerap menarik perhatian banyak masyarakat. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang luas, kolam pengendali banjir berada di tengah, dikelilingi pagar dan jalan melingkar dengan pohon rindang di tepinya.
Biasa jadi jalan pintas warga dari Jalan AW Syahranie, menuju Jalan Kadrie Oening, dan sebaliknya. Ketika siang hari, kondisinya biasanya sepi. Sementara pada sore hari, dimanfaatkan untuk sarana olahraga seperti jogging, ataupun orang mancing.
Di kawasan itu juga terdapat beberapa gedung olahraga dari berbagai cabang, yang masih digunakan oleh masyarakat. Namun ketika malam hari kondisi kawasan polder sangat minim penerangan, bahkan cenderung gelap. Tampak belum ada pengelolaan yang rapi.
Bertahun-tahun silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda punya ide untuk menjadikan polder yang terletak di Jalan AW Syahranie itu sebagai tempat wisata, selain fungsinya sebagai pengendali banjir.
Termasuk memfungsikan kembali eks gedung bulu tangkis yang kondisinya lama tak digunakan di kawasan itu. Jadi PR pemkot untuk membenahinya. Namun Wali Kota Andi Harun mengaku belum mendapatkan perencanaan lengkap dari pegawainya.
“Itu memang ada, tapi nanti pada waktunya akan kami sampaikan. Karena saya belum mendapatkan update dari PUPR,” singkatnya Rabu, 10 Juli 2024.
Masterplan Sudah Beres
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Desy Damayanti menyebut rencana kawasan wisata itu memang sudah masuk dalam masterplan. Namun belum membahas Detail Engineering Design (DED)-nya.
“Masterplan kan mengunci perencanaan secara umum untuk dijadikan apa. Kalau tempat wisata memang ada di masterplan.”
“Tapi DED-nya kami belum bahas, jadi perencanaanya belum detail,” jelasnya.
Sehingga Desy belum bisa memberikan banyak penjelasan. Sebab pihaknya harus membahas secara rinci dan matang dulu, agar nantinya tempat wisata bisa berfungsi sesuai rencana. Akan diusulkan di APBD anggaran perubahan tahun 2024 ini.
Agar tak seperti pada tahun 2022 lalu, para PKL yang berjualan di kawasan itu, dibersihkan oleh Pemkot Samarinda. Dengan alasan mengembalikan fungsi Polder Air Hitam sebagai kawasan pengendali banjir.
Namun ketika nanti ditata menjadi tenpat wisata, PKL atau UMKM punya potensi berjualan kembali di sana, juga area parkirnya. Sehingga fungsi polder sebagai kawasan wisata tidak mengganggu fungsi utamanya.
“Tapi itu nanti dibahas di DED. Dan DED polder dengan DEF gedung bulu tangkis pasti beda. Jadi satu-satu.”
“Untuk gedung bulu tangkis diarahkan jadi pengembangan ekonomi. Tapi masih tergantung DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) yang muncul dan disetujui seperti apa,” pungkasnya. (ens/fth)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
BONTANG5 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”