SEPUTAR KALTIM
Mahasiswa Baru FKIP Unmul Demo Panitia PKKMB FKIP Unmul karena Ruangan Sempit dan Makanan Basi

Kegiatan PKKMB FKIP Unmul idealnya menjadi momen bagi mahasiswa baru untuk mengenali fakultasnya. Sayang agenda tersebut berubah jadi aksi demonstrasi. Mahasiswa baru tak puas dengan kinerja panitia, yang membuat acara di gedung kecil, serta konsumsi yang tak layak makan.
Belum lama ini, semarak tahun ajaran baru begitu terasa di Universitas Mulawarman (Unmul) Kota Samarinda. Agustus ini, Unmul menyambut ribuan mahasiswa baru (maba) dari 13 fakultas. Melalui agenda PKKMB.
PKKMB sendiri merupakan singkatan dari Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru. Istilah yang menggantikan ‘ospek’ sejak beberapa tahun terakhir. Agenda pembekalan maba untuk menghadapi perkuliahan.
Di Unmul biasanya PKKMB digelar melalui 3 tahap. Pertama PKKMB Universitas, di sini seluruh mahasiswa dari 13 fakultas digabung menjadi satu. Sukses terlaksana di GOR 27 September pada 6 Agustus 2024 lalu.
Setelah itu, maba masih harus menjalani PKKMB tahap kedua, yakni pada tingkat fakultas. Kali ini, maba menjalani PKKMB masing-masing sesuai fakultas yang ditangani oleh BEM setiap fakultas. Tahap ketiganya, ada di tingkat program studi (prodi) yang ditangani oleh Himpunan Mahasiswa (Hima).
Kisruh PPKMB FKIP Unmul
Namun pada tahun ini, ada yang berbeda dengan PKKMB di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul. Sebab agenda pengenalan maba terhadap lingkungan kampus ini, tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Sebagai informasi, Fakultas Keguruan di Unmul selalu mencatat jumlah mahasiswa terbanyak dibandingkan 12 fakultas lainnya. Tahun ini, dari 5.687 maba di Unmul, 1.121 mahasiswa berasal dari FKIP Unmul.
Namun, dengan jumlah mahasiswa sebanyak itu, PKKMB FKIP Unmul atau yang biasa dikenal dengan istilah Pendidik, justru digelar di Gedung Auditorium Unmul. Lokasinya yang sempit, tak sanggup menampung maba.
Berdasar laporan Sketsaunmul.co, agenda yang digelar selama 2 hari pada Senin – Selasa 12-13 Agustus 2024 justru berujung aksi dengan ragam protes atau kecaman dari maba dan sejumlah organisasi kemahasiswaan.
Seorang mahasiswa baru dari Prodi Pendidikan Masyarakat FKIP Unmul Rayhan Zaky Athallah, mengaku kecewa. Sebab lokasi tahun ini sangat kecil, berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan di GOR 27 September.
“Mungkin untuk FKIP yang orangnya yang notabenenya ribuan, masa ditempatkan di tempat sekecil ini, di mana keadilannya?” keluhnya.
Himpunan Prodi Tak Dilibatkan
Terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Pendidikan Masyarakat, Fahman juga memprotes hal serupa, lokasinya sempit. Selain itu, lokasi PKKMB diinformasikan secara mendadak.
“Untuk dalam pemilihan lokasi (PKKMB), jujur kami (Hima) tidak dilibatkan.”
“Karena di dalam sosialisasi yang diadakan oleh Wakil Dekan 3 sama staf BEM itu sudah menerangkan, bahwasanya lokasi tersebut sudah ada dan sudah difiksasi oleh mereka,” kata Fahman.
Lantaran kecewa dengan BEM FKIP Unmul dalam pelaksanaan Pendidik 2024, sejumlah lembaga mahasiswa FKIP Unmul kemudian melakukan aksi dengan memasang spanduk dengan tulisan berbagai kritikan.
Menurut Fahman itu merupakan bagian dari aksi untuk bersuara dan membuka ruang diskusi terhadap birokrat kampus. Mengingat semrawutnya pelaksanaan PKKMB FKIP tahun ini yang perlu mendapatkan evaluasi besar.
BEM FKIP Gagal?
Bahkan Ketua Hima Pendidikan Jasmani, Ilman menilai BEM FKIP Unmul telah gagal menjadi eksekutor PKKMB di tingkat fakultas. Sebab fasilitas yang diberikan tidak layak. Bahkan sebagian maba FKIP sampai ada yang di luar gedung Auditorium Unmul.
“Ini menunjukkan antisipasi massa yang kurang baik dari pihak BEM, yang juga merupakan buntut dari mepetnya sosialisasi tempat pelaksanaan PKKMB.”
“Kita lihat fasilitas gedung pertama panas, terus yang di luar kalau kita amit-amit kena hujan, pasti hancur juga (maba) yang di luar. Itu yang mungkin bikin teman-teman lembaga itu kayak ‘adik-adiknya masa diginikan’ gitu,” tambahnya.
Selain permasalahan gedung yang tidak memadai, berbagai protes soal konsumsi peserta yang dikabarkan basi, juga muncul dari kolom komentar unggahan LPM Sketsa Unmul.
Namun, ketika Kaltim Faktual menghubungi Ketua BEM FKIP Unmul, belum mendapatkan respons hingga berita ini ditayangkan. Media ini juga berusaha melakukan konfirmasi terhadap BEM KM untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. (ens/fth)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Ikut Tampil di Jakarta E-Prix Formula E, Yamaha Motor Hadir Sebagai Technical Partner Pengembangan Powertrain Mobil Balap Listrik
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun