KUKAR
Pemkab Kukar Tingkatkan Keterampilan Keluarga Berisiko Stunting dengan Pelatihan Tata Boga
Pemkab Kukar terus melakukan upaya untuk menekan angka stunting, salah satunya dengan menggelar pelatihan tata boga. Sasaran pelatihan ini yaitu keluarga yang berisiko stunting.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, memberikan pelatihan tata boga sekaligus memberikan bantuan peralatan memasak, ditambah bahan makanan bagi keluarga berisiko stunting.
Bupati Kukar, Edi Damansyah mengatakan bahwa pelatihan keterampilan ini merupakan langkah strategis yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan memasak.
Sasaran pelatihan ini yaitu keluarga yang berisiko stunting yang harapannya mereka dapat memproduksi makanan bergizi agar anak-anaknya terhindar dari stunting.
Meski prevalensi stunting di Kukar masih rendah sekitar 17 persen dari semua kabupaten/kota di Kaltim, namun Bupati Kukar ingin stunting di daerah ini menjadi 14 persen.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di akhir 2023, prevalensi stunting di Kukar berada di posisi pertama dengan prevalensi 17,6 persen.
Tentu saja angka tersebut turun 9,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 27,1 persen.
Kemudian, posisi Kukar diikuti Kota Balikpapan sebesar 21,6 persen, Kabupaten Kutai Barat 22 persen, Kabupaten Paser 22,4 persen, Kabupaten Berau 23 persen, Kota Samarinda 24,4 persen, Kabupaten Penajam Paser Utara 24,6 persen, Kota Bontang 27,4 persen, dan Kabupaten Kutai Timur dengan prevalensi 29 persen atau paling tinggi.
Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan tentang cara memanfaatkan bahan makanan dengan sebaik-baiknya agar bisa menghasilkan makanan yang bergizi dan sehat sehingga bisa mengatasi stunting.
Dalam kesempatan itu, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar Hero Suprayetno mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kukar.
“Kami arahkan pelatihan ini tidak hanya mengajarkan teknik memasak, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman kepada peserta mengenai pentingnya gizi seimbang dalam konsumsi makanan sehari-hari, sehingga anak yang akan dilahirkan terbebas dari risiko stunting,” ujarnya. (rw)
-
NUSANTARA4 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
NUSANTARA4 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA3 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
PARIWARA3 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau

