NUSANTARA
Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Baru di Seluruh Indonesia
Program Makan Bergizi Gratis diklaim tak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tapi juga membuka peluang ekonomi. Ribuan satuan pelayanan dapur telah terbentuk, menyerap tenaga kerja hingga skala rumah tangga dan melahirkan wirausaha baru di sektor pangan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menciptakan banyak lapangan kerja baru di berbagai daerah. Hingga April 2025, program ini telah membentuk 1.072 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ribuan Tenaga Kerja Baru di SPPG
Setiap dapur SPPG mempekerjakan sejumlah tenaga kerja profesional, mulai dari kepala satuan, ahli gizi, hingga ahli akuntansi. Artinya, sudah ada 1.072 orang untuk masing-masing posisi tersebut yang saat ini telah bekerja.
“Dampak MBG ini besar, banyak ibu rumah tangga berusia 40–45 tahun yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan, kini bisa mendapatkan gaji Rp2 juta per bulan dengan bekerja di SPPG,” ujar Dadan, dikutip dari Antara, Jumat 18 April 2025.
Dorong Kelahiran Wirausaha Baru di Sektor Pangan
Menurut Dadan, keberadaan SPPG juga turut mendorong lahirnya pelaku usaha baru di bidang pangan. Setidaknya ada 15 wirausaha baru yang muncul di tiap lokasi, mulai dari pemasok daging, telur, buah, sayur, tepung, dan susu, hingga pengelola minyak jelantah serta limbah organik.
MBG disebut sebagai program investasi sumber daya manusia terbesar pemerintah saat ini. Proyek ini menyerap anggaran ratusan triliun rupiah yang berasal dari efisiensi keuangan negara.
Dengan target membentuk 30 ribu SPPG di seluruh Indonesia, program MBG diperkirakan mampu menciptakan hingga 1,5 juta lapangan kerja langsung di sektor penyediaan makanan bergizi.
“Setiap SPPG mempekerjakan tiga pegawai fungsional, yaitu kepala satuan pelayanan, ahli gizi, dan ahli akuntansi. Selain itu ada pula para relawan yang bertugas memasak, memotong, dan membersihkan bahan makanan. Total ada sekitar 50 orang yang terlibat langsung di tiap SPPG,” jelas Dadan. (sty)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
NUSANTARA5 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
OLAHRAGA2 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA5 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
GAYA HIDUP2 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN3 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

